November, BI catat utang luar negeri tumbuh 11,8 perdsen
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia sebesar USD 294,4 miliar pada November 2014 atau tumbuh 11,8 persen year on year (yoy). Itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Oktober 2014 sebesar 10,9 persen (yoy).
Utang sebesar USD 294,4 miliar itu terdiri dari utang sektor publik sebesar USD 133,9 miliar (45,5 persen) dan swasta USD160,5 miliar (54,5 persen).
"Meskipun secara tahunan mengalami akselerasi pertumbuhan, posisi ULN November 2014 turun 0,2 persen jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya karena turunnya posisi ULN swasta," papar BI dalam keterangannya, Selasa (20/1).
Bank sentral berpandangan, perkembangan ULN pada November 2014 dipengaruhi oleh pertumbuhan ULN sektor publik yang alami peningkatan saat pertumbuhan ULN sektor swasta melambat. ULN sektor publik tumbuh 8,6 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar, yakni 5,9 persen (yoy).
"Hal ini terutama dipengaruhi peningkatan kepemilikan surat utang Pemerintah oleh asing. ULN sektor publik terutama dalam bentuk surat utang (54,3 persen dari total ULN sektor publik) yang tercatat tumbuh 27,7 persen (yoy)."
Di sisi lain, ULN sektor swasta tumbuh 14,7 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 15,4 persen (yoy). Menurutnya, ULN sektor swasta didominasi oleh perjanjian pinjaman atau 64,6 persen dari total ULN sektor swasta, yang mencatat pertumbuhan 9,7 persen (yoy).
Meski alami peningkatan, BI mengklaim bahwa perkembangan ULN masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian.
"Hal ini dimaksudkan agar ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas makroekonomi."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaData BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaPerputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca Selengkapnya