November 2019, Cadangan Devisa Turun Tipis Menjadi USD126,6 Miliar
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2019 sebesar USD126,6 miliar. Angka ini turun tipis dari posisi Oktober 2019 sebesar USD126,7 miliar.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Junanto Herdiawan mengatakan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor atau 7,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Junanto dikutip laman resmi Bank Indonesia, Jumat (6/12).
Dia menjelaskan, perkembangan cadangan devisa pada November 2019 terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas, penerimaan valas lainnya, dan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik.
Pariwisata Penggerak Devisa
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas Destinasi Prioritas Pariwisata. Dia menegaskan sektor pariwisata harus menjadi motor peningkat devisa guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Sektor pariwisata harus menjadi motor peningkatan devisa, peningkatan multiplier effect yang dorong pertumbuhan ekonomi kita," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (21/11).
Jokowi juga mengingatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menjaga kebersihan di kawasan-kawasan wisata Tanah Air. Masalah sampah dan plastik yang bertebaran di kawasan wisata harus segera diselesaikan.
"Masalah kebersihan tolong dimulai kementerian terkait. Mungkin kita konsen dulu pada Labuan Bajo, Mandalika, Toba, Manado dan Borobudur," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian mengingatkan kembali pengaturan tata ruang dan akses masuk ke kawasan pariwisata. Misalnya di Labuan Bajo, Kementerian Perhubungan perlu memperpanjang runway Bandara Komodo. Sementara Kementerian PUPR perlu membangun jalan akses menuju tempat wisatanya, termasuk memperbaiki pelabuhan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnya