Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp13.636 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dibuka menguat tipis di perdagangan hari ini, Jumat (24/1). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp13.636 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp13.639 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih lanjutkan penguatan usai pembukaan. Tercatat, Rupiah saat ini berada di Rp13.635 per USD.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih sesuai dengan nilai fundamental. Ini menanggapi pernyataan Presiden Jokowi terkait Rupiah yang terlalu menguat sehingga membuat eksportir terancam.
"Penguatan Rupiah masih sejalan dengan fundamental, mekanisme pasar," ujarnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (22/1).
Dia mengatakan, secara rutin pihaknya memang melaporkan perkembangan nilai tukar kepada Presiden Jokowi. Dampak dari penguatan tersebut juga disampaikan secara rinci seperti neraca pembayaran yang surplus.
"Saya laporkan waktu itu penguatan Rupiah masih sejalan dengan fundamental. Pertumbuhan meningkat dan juga kemudian neraca pembayaran surplus. Aliran modal asing masuk makanya sejalan dengan mekanisme pasar," jelasnya.
Berdampak Pada Investasi
Dengan mata uang asing, penguatan nilai tukar tersebut utamanya langsung berdampak pada investasi dalam negeri.
"Penguatan nilai tukar di Indonesia itu memang bisa mendorong investasi dalam negeri karena banyak industri kandungan impor tinggi termasuk juga mendorong ekspor khususnya manufaktur," jelasnya.
"Kalau manufaktur itu ekspornya juga terkendala impor tinggi. Sekarang terlihat ekspor manufaktur meningkat. Memang iya kalau ekspor komoditas melemah karena pengaruhnya lebih ke hasil Rupiah dari ekspor lebih tinggi. Tapi ekspor komoditas tidak terlalu sensitif terhadap pelemahan Rupiah, lebih ke harga komoditas dan permintaan luar negeri," sambungnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Terbitkan Perpres Kenaikan Tunjangan Petugas Bawaslu: Dari Rp24.930.000 jadi Rp29.085.000
Besaran nominal tunjangan kinerja yang dibayar per bulan itu dibagi atas 17 tingkatan kelas jabatan.
Baca Selengkapnya