Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Menguat Lewati Level Psikologis Rp14.000 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pekan ini diprediksi berpeluang menguat menembus level psikologis Rp14.000 per USD. Pada pukul 9.48 WIB, Rupiah memang melemah 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.065 per USD dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.070 per USD.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova mengatakan, minggu ini masih minim sentimen positif yang memengaruhi pergerakan Rupiah.
"Dari domestik, perkembangan penanganan Covid-19 belum menunjukkan kemajuan yang berarti di mana kasus baru terus mencetak rekor baru," ujar Rully.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin (18/1) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 9.086 kasus baru sehingga total kasus kini mencapai 917.015 orang. Sebelumnya jumlah kasus baru harian sempat mencapai lebih dari 12.000 kasus per hari.
Namun demikian, lanjut Rully, membaiknya neraca berjalan mampu menahan pelemahan Rupiah.
Indonesia mencatat surplus neraca transaksi berjalan sebesar USD 1 miliar pada kuartal III 2020 lalu atau pertama kalinya setelah sembilan tahun menderita defisit dalam lalu lintas pembayaran mancanegara yang mempengaruhi kecukupan devisa.
Bank Indonesia memperkirakan surplus neraca modal dan finansial akan meningkat seiring dengan aliran masuk modal asing yang berlanjut yang terindikasi dari net inflow sebesar 2,54 miliar dolar AS pada periode Oktober hingga 15 Desember 2020.
Sentimen Eksternal
Dari eksternal, pergerakan Rupiah masih dipengaruhi oleh membaiknya ekonomi China dan prospek ekonomi global.
"Rupiah masih ada ruang penguatan kembali ke level di bawah Rp14.000 seiring dengan capital inflow yang masuk ke pasar SUN karena ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang membaik," kata Rully.
Rully memperkirakan rupiah pada pekan ini akan bergerak di kisaran Rp13.950 per USD hingga Rp14.050 per USD.
Pada Senin (18/1) lalu, rupiah ditutup melemah 50 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp14.070 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.020 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnya