Nilai tukar Rupiah dibuka 'cerah', menguat ke posisi Rp 13.129/USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada perdagangan Kamis (10/3) dibuka menguat atau berada di zona hijau. Berdasarkan data Bloomberg, Rupiah dibuka menguat 0,03 persen atau 3,50 poin ke level Rp 13.129 dari posisi penutupan perdagangan kemarin Rp 13.157 per USD.
Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta memperkirakan penguatan Rupiah bisa kembali terjadi seiring masih melemahnya Dolar di Asia. Mayoritas kurs di Asia menguat terhadap Dolar pada perdagangan Rabu di saat pasar keuangan Indonesia tutup.
"Kenaikan cadangan devisa, yang seharusnya meningkatkan kepercayaan diri investor, dibaca sebagai usaha dari BI yang tidak menginginkan Rupiah menguat terlalu cepat dalam waktu singkat," ujarnya dalam riset harian.
Hari ini, Rupiah berpeluang mengembalikan sentimen penguatannya. Faktor global seperti harapan stimulus oleh ECB diperkirakan mampu mengangkat optimisme di pasar keuangan Asia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya