Nilai Impor Indonesia Turun Jadi USD 14,23 Miliar di Mei 2021
Merdeka.com - Nilai impor Indonesia tercatat mengalami penurunan menjadi USD 14,23 miliar pada Mei 2021 dibanding bulan sebelumnya atau April 2021 yang mencapai USD 16,2 miliar.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, penurunan impor mencapai 12,16 secara bulanan diakibatkan adanya penurunan impor non migas sebesar 14,16 persen.
"Sementara itu, impor migas tercatat masih naik 1,9 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Selasa (15/6).
Secara tahunan, impor melonjak hingga 66,68 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan impor migas hingga 213,6 persen dan non migas 56,4 persen secara tahunan.
Nilai impor bulan ini terdiri atas impor konsumsi sebesar USD 1,4 miliar, bahan baku/penolong sebesar USD 10,94 miliar, dan barang modal sebesar USD 1,89 miliar.
Dilihat dari sisi penggunaan barang, impor bahan baku/penolong berkontribusi 76,88 persen, sementara impor barang modal 13,25 persen dan konsumsi 9.87 persen.
"Peningkatan impor yang terbesar terjadi pada HS 26 yaitu bijih, terak, dan abu logam sebesar USD 140 juta. Kemudian untuk buah-buahan HS 03 sebesar USD 14,5 juta," ujarnya.
Sementara, penurunan impor terbesar terjadi pada mesin dan perlengkapan elektrik sebesar (HS 85) USD 422,1 juta, diikuti plastik dan barang dari plastik (HS 39) sebesar USD 183,3 juta, mesin dan peralatan mekanis (HS 84) sebesar USD 150,8 juta, logam mulia, perhiasan/permata (HS 71) sebesar USD 149,3 juta dan gula dan kembang gula (HS 18) sebesar USD 117,2 juta.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca Selengkapnya