Negara Berkembang Dinilai Lebih Cepat Pulih Dibanding Negara Maju
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyatakan perekonomian Indonesia sudah di atas pra pandemi level pada 2019. Hal ini ditunjukkan dari capaian pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di atas 5 persen.
"Pada sisi pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di Indonesia yaitu 5 persen berturut-turut selama empat kuartal, bahkan kuartal terakhir tahun lalu (2021) juga tumbuh di atas 5 persen. Maka perekonomian Indonesia sudah 6,6 persen diatas pra pandemi level yaitu tahun 2019," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa November 2022, Kamis (24/11).
Dia menilai pemulihan perekonomian Indonesia relatif kuat dan cepat dibandingkan negara lain, bahkan beberapa negara lain yang pertumbuhan ekonominya masih lambat. Misalnya, Inggris disebut Menkeu sebagai salah satu negara yang paling lambat pertumbuhan ekonominya hingga sekarang.
Menurutnya, negara berkembang mampu pulih lebih cepat dibanding negara maju. Bahkan, negara maju lainnya seperti Thailand dan Jepang pertumbuhannya masih di bawah pra pandemi level tahun 2019.
"Inggris termasuk yang very-very late, sampai hari ini mereka hampir belum pulih pada level pra pandemi level," ujarnya.
Kinerja perekonomian Indonesia ditopang oleh faktor eksternal yaitu neraca perdagangan. Ekspor Indonesia terus-menerus mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi. Ekspor pada bulan Oktober 2022 tercatat USD 24,8 miliar meningkat 12,3 persen year on year, kemudian secara akumulatif sebesar 30,97 persen (ytd), dan 0,13 persen (mtm).
"Kita lihat sampai dengan akhir oktober growth-nya (ekspor) 12,3 persen selalu double digit," ujarnya.
Kemudian, pada saat yang sama impor Indonesia juga meningkat pada Oktober 2022 yakni USD 19,1 miliar alias tumbuh 17,44 persen (yoy), dan secara kumulatif tumbuh 27,72 persen (ytd), namun menurun 3,40 persen (mtm). "Ini tentu yang menimbulkan suatu dinamika neraca perdagangan Indonesia," imbuhnya.
Surplus neraca perdagangan Oktober 2022 mencapai USD 5,7 miliar, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Tren surplus terus berlanjut hingga memasuki bulan ke-30. Menurut Menkeu ini hal yang baik, karena menimbulkan dampak yang positif terhadap perekonomian Indonesia.
Perkembangan positif tersebut dinilai dapat menimbulkan tambahan atau daya tahan terhadap perekonomian Indonesia di tengah gejolak perekonomian global. "Surplus dari neraca perdagangan ini secara kumulatif sudah mencapai USD 45,5 miliar Januari hingga Oktober. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya USD 30,9 miliar," jelasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnya