Mulai Uji Coba, Truk Pengangkut BBG Kini Gunakan Bahan Bakar Gas Alam Cair
Merdeka.com - Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk bersama anak usaha PT Gagas Energi Indonesia melakukan uji coba penggunaan bakar bakar gas alam cair (LNG) untuk truk pengangkut Bahan Bakar Gas (BBG). Ini sebagai upaya memperluas pemanfaatan gas bumi khususnya di sektor transportasi.
Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia (GEI), Muhammad Hardiansyah mengatakan, pihaknya mendukung upaya PT Pertamina (Persero) dalam pemanfaatan energi ramah lingkungan, sekaligus membantu pemerintah menekan subsidi dan mencapai target net zero emission.
"Seluruh proses uji coba penggunaan LNG pada truk telah berhasil dilakukan. Seluruh truk LNG telah tiba di tujuan dengan aman, tanpa kendala, dan menunjukkan performa baik seperti yang diharapkan. Hal ini tentunya akan menjadi salah satu milestones penting dari Subholding Gas Group, yaitu mengoperasikan truk berbahan bakar LNG pertama di Indonesia," katanya dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa (24/1).
Hardiansyah menambahkan, inisiatif itu juga merupakan bagian dari upaya dan dukungan Subholding Gas Group guna menurunkan tingkat emisi dan biaya logistik nasional yang diharapkan dapat berdampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebelumnya PGN dan GEI telah menerapkan penggunaan gas terkompresi (CNG) pada truk pengangkut BBM milik Pertamina.
Uji coba yang dilepas Direktur Operasi dan Komersial GEI Dian Kuncoro dari Jakarta, Minggu (15/1/2023), menggunakan tiga unit truk yang masing-masing membawa LNG semitrailer 40 feet, mobile refueling unit/MRU LNG, dan gas transport module/GTM CNG 20 feet.
Perjalanan uji coba dengan rute Jakarta-Surabaya-Jakarta selama lima hari itu menggunakan truk dengan kapasitas tabung bahan bakar 1.000 liter LNG. Ada dua rute, yang dilalui yaitu Jakarta-Surabaya via Semarang melalui tol dan non-tol untuk mengetahui ketahanan truk melalui dua medan jalan yang berbeda.
Ketiga truk diberangkatkan dari Jakarta dengan bahan bakar penuh 900 liter LNG dan mengisinya kembali melalui MRU, yang juga ikut dalam uji coba di SPBG Mangkang, Semarang.
Dalam perjalanan Jakarta-Semarang, truk pertama dan kedua, yang membawa LNG semitrailer 40 feet dan MRU LNG, melalui rute tol dengan jarak tempuh 431 km tercatat menghabiskan masing-masing 268 liter LNG. Sedangkan truk ketiga yang membawa GTM 20 feet, via nontol dengan jarak 454 km tercatat menghabiskan 314 liter LNG.
Untuk rute Semarang-Surabaya, ketiga truk memulai perjalanan dengan kondisi bahan bakar LNG yang juga penuh atau berisi 900 liter LNG.
Dua truk, yang melalui rute tol dengan jarak 409 km tercatat menghabiskan masing-masing 274 liter LNG, sedangkan truk GTM yang melalui non-tol dengan jarak 356 km menghabiskan 265 liter LNG.
"Ketiga truk tiba di Surabaya dan tidak menunjukkan kendala selama perjalanan uji coba berlangsung," sebut Hardiansyah.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaProgram DEB juga memberikan dampak ekonomi bagi 5.413 KK Penerima Manfaat.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaJika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaPertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.
Baca SelengkapnyaPGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Selengkapnya