Mobil murah benamkan program Dahlan kenalkan mobil listrik

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan adalah salah satu tokoh yang sangat ingin mobil listrik berkembang di Indonesia. Dahlan mengeluarkan dana miliaran Rupiah untuk mempromosikan mobil listrik miliknya. Dahlan bahkan pernah menyebut jika masyarakat Jakarta semuanya menggunakan mobil listrik maka kondisi Ibu Kota Indonesia ini akan sangat bersih.

Namun di saat yang sama, pemerintah justru mengeluarkan kebijakan mobil murah yang masih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Mobil murah disebut sebagai musuh nyata bagi pertumbuhan mobil listrik kedepannya.

Pengamat kelistrikan Fabby Tumiwa menyebut mobil murah menjadi salah satu faktor penghambat mobil listrik. Pasalnya, keberadaan mobil listrik akan termarjinalkan akibat tidak didukung aspek infrastruktur yang mumpuni.

"Itu saya katakan (penghambat mobil listrik). Jika mobil listrik juga dijual Rp 100 juta dan ada mobil murah Rp 100 juta juga. Anda pilih mana? Pasti pilih mobil murah kan karena infrastruktur sudah tersedia semua," kata Fabby ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Selasa (5/11).

Fabby juga menyentil kebijakan pemerintah yang baru saja mengeluarkan aturan mobil murah. Menurutnya mobil murah adalah satu bentuk ketidaksinergisan pemerintah dalam mengeluarkan aturan. Di satu sisi pemerintah ingin berhemat namun di sisi lain malah mengeluarkan kebijakan pemborosan.

"Di satu sisi pemerintah kembangin mobil pribadi. LCGC itu tidak murah dan tidak hemat. Murah karena pajaknya dihilangkan, pendapatan negara berkurang. Industri manufaktur tetap untung," katanya.

Mobil murah menurutnya dipastikan turut menambah polusi di Indonesia. Kondisi ini jauh berbeda dengan mobil listrik. Jika ingin memberi insentif atau penghilangan pajak harusnya pemerintah memberi ke angkutan umum.

"Harusnya dikasih kemudahan (insentif) itu kendaraan umum. Ini mana? Sampai sekarang tidak ada insentif sama sekali," tutupnya.