Minta Maaf, Keluarga Terkaya Ini Bakal Sumbang Rp 150 Miliar
Merdeka.com - Keluarga terkaya di Jerman, yang memiliki bisnis Krispy Kreme Doughnuts, Panera Bread, Pret a Manger dan bisnis terkemuka lainnya, berencana menyumbangkan Rp 150 miliar setelah mendengar bahwa leluhur mereka adalah pengabdi Nazi, di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.
Menurut laporan koran Jerman Bild yang dipublikasikan pekan lalu, beberapa dokumen rahasia ditemukan di Jerman, Prancis dan Amerika Serikat yang berisi tentang keterlibatan Albert Riemann Sr. dan Albert Riemann Jr menggunakan warga sipil Rusia dan tawanan perang Prancis sebagai pekerja paksa.
Juru bicara keluarga terkaya ini, Peter Harf yang juga mengelola Riemann's JAB Holding Company mengatakan telah melakukan penyelidikan internal sebagai tindak lanjut dari penemuan Bild dan semua yang terpampang adalah benar. Demikian dilansir dari South China Morning Post.
"Semua itu benar. Riemann Sr. dan Riemann Jr. bersalah.. mereka masuk penjara," ungkapnya.
Sebagai informasi, selain Krispy Kreme Doughnuts dan Pret a Manger, JAB Holding Company yang berbasis di Luksemburg telah mengendalikan saham di Keurig Green Mountain, Peet’s Coffee & Tea, Caribou Coffee Co., Panera Bread dan perusahaan lainnya. Bisnis inilah yang membuatnya menjadi keluarga terkaya di Jerman.
Bukan hanya perusahaan donat Krispy Kreme, banyak perusahaan Jerman yang diketahui menggunakan budak selama era Nazi.
Pada tahun 2000 saja, pemerintah Jerman mengeluarkan Rp 81,9 triliun untuk kompensasi kasus perbudakan di mana setengah jumlah uang berasal dari perusahaan seperti Bayer, Siemens, Deutsche Bank, Daimler-Benz, Volkswagen dan AEG.
Riemann Sr. dan Riemann Jr. yang meninggal di tahun 1954 dan 1984 merupakan ayah dan anak yang mengabdi pada Nazi. Hal ini tidak disangka sebelumnya karena mereka tidak membicarakan apa-apa tentang pengabdian terhadap Nazi.
Namun setelah membaca dokumen sejarah, generasi termuda Riemann mencari tahu jawaban atas rasa penasaran mereka dan menugaskan sejarawan Universitas Munich pada tahun 2014 untuk memeriksa sejarah Riemann lebih menyeluruh.
"Kita semua malu dan tidak ada yang perlu dielak. Kejahatan ini sangat menjijikan," tambahnya.
Keluarga Riemann akan mendonasikan Rp 150 miliar milik mereka setelah penelitian dari sejarawan telah selesai.
Reporter:Athika Rahma
Sumber: :Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah foto yang viral memperlihatkan seorang pendeta Inggris yang menunaikan kewajibannya mendoakan tentara Jerman yang sedang terkapar di peperangan.
Baca SelengkapnyaKeluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempita Nora Marten resmi menginjak usia 9 tahun pada Selasa (16/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaBak durian runtuh, dia dan sang suami mendapat banyak keuntungan.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaKebakaran di Kebagusan Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaUntuk 1 kilogram sabu yang diedarkan imbalannya Rp20-30 juta
Baca Selengkapnya