Minim sentimen, rupiah dibuka melemah 48 poin ke Rp 13.911 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan Selasa (26/1) dibuka Rp 13.911 per USD. Melemah 48 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp 13.863 per USD.
Mengutip Bloomberg nilai tukar bergerak di rentang Rp 13.860 per USD hingga Rp 13.924 per USD.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan jelang pidato Mario Draghi selaku perwakilan dari Europe Central Bank (ECB), nampaknya para pelaku pasar masih melakukan aksi wait and see yang terlihat dimana beberapa mata uang dunia terlihat bergerak terbatas terhadap USD. Namun para investor kini berfokus pada pergerakan EURUSD yang dimana pada perdagangan kemarin melemah 0,22 persen.
Pelemahan yang terjadi pada euro tak lain ialah karena pelaku pasar masih menantikan pernyataan terkait rencana stimulus yang akan diberikan pada bulan Maret nanti jika memang direalisasikan. Jika stimulus tambahan tersebut nantinya diberikan maka jumlah uang beredar euro semakin banyak dan nilai mata uang daripada Euro semakin menurun.
Dampak inilah yang masih diperhatikan para investor, dimana jika USD berhasil menguat terhadap euro maka tidak menutup kemungkinan USD akan menguat terhadap beberapa mata uang lainnya di dunia. Selain itu, rencana The Fed untuk menaikan tingkat suku bunga secara bertahap di tahun ini makin mempertegas penguatan yang terjadi pada USD secara jangka pendek.
"Minimnya sentimen rupiah terhadap laju USD yang sedang dalam masa koreksi, membuat rupiah terkena dampak daripada pelemahan Euro meski pelemahan rupiah terbilang tipis, yakni hanya turun 0,13 persen di level Rp 13.863," ujarnya dalam riset harian.
Diperkirakan rupiah masih ada potensi pergerakan menguat di Support 13.950 serta Resisten 13.700. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaTernyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca Selengkapnya