Minim sentimen positif, rupiah diprediksi masih sulit bangkit
Merdeka.com - Pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan masih membentuk pola bearish mode on. Dengan kata lain, mata uang garuda minim sentimen positif.
"Laju rupiah di bawah target support Rp 14.095 per USD. Berkisar Rp 14.135-14.115 per USD (kurs tengah BI)," ujar Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, Jakarta, Kamis (3/9).
Dia menjelaskan, ketiadaan sentimen positif pada pasar valas dalam negeri membuat laju rupiah masih dalam tekanan jual. Di sisi lain, masih berlanjutnya pelemahan pada sejumlah mata uang regional membuat laju rupiah pun ikut terkena imbasnya.
"Masih sulit untuk rupiah menguat jika data-data di Asia tidak cukup membantu berbalik naiknya Rupiah," jelas dia.
Dia menambahkan, ada potensi pelemahan masih terjadi seiring belum adanya sentimen positif yang dapat dirasakan oleh Rupiah.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak melemah sebesar 36 poin menjadi Rp 14.132 per USD dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp14.096 per USD.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaPergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya