Meski lebih rendah, utang luar negeri RI harus diwaspadai
Merdeka.com - Ekonom Universitas Pertamina, Eka Puspitawati mengatakan utang Indonesia memang lebih rendah dibandingkan dengan negara lain. Hal ini dilihat dari perbandingan ratio utang terhadap PDB.
"Dengan negara di luar komparasinya. Negara maju jauh lebih tinggi. Jepang ratio uangnya 250 persen terhadap PDB. Perancis dan UK lebih dari 89 persen ratio utang terhadap PDB," ungkapnya di Universitas Pertamina, Jakarta, Sabtu (26/8).
Meskipun demikian, dia mengatakan pemerintah tetap harus berhati-hati. Sebab, kondisi finansial Indonesia yang belum stabil.
"Indonesia cuma 27 persen. Tapi, bedanya kita rentan terutama di sektor finansial. Pengalaman ekonomi yang lalu sangat mudah sekali diguncang sehingga mata uang kita anjlok, krisis, sehingga utang kita membengkak. Kita jadi defisit," jelasnya.
Kondisi ini berbeda dengan kondisi finansial negara lain yang jauh lebih stabil. "Negara lain relatif stabil dan mereka karena stabil meski negara lain alami krisis utang ya segitu tidak jadi membengkak," jelas Eka.
Apalagi, menurut dia, utang luar negeri Indonesia hampir 60 sampai 70 persen digunakan untuk membayar utang masa lalu. Baik tahun-tahun yang sudah lama sampai sekarang.
"Jadi dari struktur ini kita bisa lihat. Kita masih diwarisi utang masa lalu. Ini yang cukup memberatkan untuk ke depan," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali
Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya
Di Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaPertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca Selengkapnya