Meski ekonomi lemah, prospek industri makanan & minuman tetap cerah
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan di tengah kondisi pelemahan perekonomian tidak semua kinerja industri turut tertekan. Ada beberapa sektor industri yang masih memiliki prospek cerah, seperti sektor konsumsi khususnya makanan dan minuman (mamin).
"Yang masih jadi back bone (tulang punggung) ekonomi kita, yang paling utama mamin di luar resto. Industri ini permintaannya bagus, kinerjanya juga lumayan secara industri. Kita harus mulai berpikir industri mamin mungkin salah satu yang kita dorong secara global," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/8).
Menteri Bambang mencontohkan, salah satu produk dari perusahaan nasional yang sudah mendunia yakni mie instan dari Indofood. Di mana produk tersebut sudah hadir di beberapa negara, bahkan sudah memiliki pabrik di dunia.
"Mereka sudah punya pabrik di Serbia, Sudan dan Nigeria. Ini artinya sudah jadi pemain global, orang Saudi itu jatuh cinta sekali sama Indomie. Belum lagi Kapal Api sampai Kacang Garuda," imbuhnya.
Selanjutnya, sektor transportasi dan komunikasi. Di mana, tiga perusahaan telekomunikasi raksasa Indonesia masih memiliki profit yang besar.
Kendati begitu, Menteri Bambang menegaskan bahwa hal yang disampaikan itu bukanlah rekomendasi untuk membeli saham tertentu. Tentu harus melihat secara terperinci kinerja para emiten.
"Sekali lagi ini bukan promosi ya," ucapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaKelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya