Meski di Tengah Pandemi Corona, Indonesia Raup 4 Kerja Sama Dagang Dengan Australia
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) bersama Kedutaan Besar RI Canberra, Konsulat Jenderal RI Sydney, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney memfasilitasi penandatanganan empat kontrak kerja sama perusahaan Australia dengan eksportir di Indonesia. Hal ini menjadi bukti implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA−CEPA) menjadi momentum yang ditunggu oleh pebisnis di kedua negara.
"Sebagai Negara bertetangga, Indonesia−Australia saling bergantung satu sama lain. Selain itu, ini adalah kesempatan Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar ke Australia," ujar Plt Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kasan Muhri, melalui keterangannya Kamis (21/5).
Adapun kontrak kerja sama (MoU) yang ditanda tangani adalah MoU antara Livingstone International Pty Ltd dengan PT Asia Cakra Ceria senilai USD 1 juta untuk produk celemek dan variannya, ponco dan variannya, sarung tangan polietilen, serta penutup sepatu. Kemudian Livingstone International Pty Ltd dengan PT Amarilys Karisma Gemilang senilai USD 340.000 untuk produk pot sampel dengan tutup berlabel yang dapat dipisahkan dan plastik daur ulang bening.
Selanjutnya, Bakso Rawit Pty Ltd dengan Gula Merah Lombok (UKM) senilai AUD 54.432 untuk produk gula merah, serta Uniair Cargo Australia dengan PT Legato Global Anextama senilai AUD 24.720 untuk produk kotak karton bergelombang.
Perjanjian Dagang IA-CEPA Ditunggu Pengusaha
Menurut Kasan, kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan pemerintah Indonesia dalam menjawab harapan dan antusiasme kalangan dunia usaha Indonesia dan Australia menjelang implementasi IA-CEPA yang akan berlaku pada tanggal 5 Juli 2020.
Duta Besar RI untuk Australia merangkap Vanuatu, Kristiarto Legowo, menekankan pentingnya semangat solidaritas dan kebersamaan dalam menyikapi tantangan bisnis di masa pandemi Covid-19. "Pemerintah RI senantiasa hadir untuk mendukung kalangan dunia usaha dan mendorong kegiatan bisnis kedua negara secara lebih optimal, khususnya dalam rangka meningkatkan akses pasar produk-produk Indonesia ke Australia," kata Kristiarto.
Pada kesempatan tersebut, Konjen RI New South Wales, Queensland dan South Australia, Heru Hartanto Subolo juga menyampaikan pembatasan jarak yang diterapkan oleh pemerintah Australia tidak menyurutkan langkah perwakilan RI di Australia untuk meningkatkan kesadaran kalangan bisnis Australia terhadap IA CEPA dan Indonesia.
"Penandatanganan kontrak kerja sama ini menunjukkan bahwa meski sedang dalam pandemi COVID-19 dengan penerapan kebijakan pembatasan aktifitas di kedua negara, kegiatan promosi dan fasilitasi perdagangan produk Indonesia terus dilakukan," jelas Heru.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini akan diatur dalam undang-undang yang diajukan pemerintah federal Australia.
Baca SelengkapnyaSelain dijual di Indonesia, ternyata produk Kelorida sudah laku terjual sampai Australia bahkan Dubai.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono.
Baca SelengkapnyaJokowi melangsungkan pertemuan bilateral dengan PM Selandia Baru di Hotel Park Hyatt, Melbourne, Australia pada Selasa, (5/3)
Baca SelengkapnyaPanglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaJokowi pun menekankan, pentingnya kerja sama di sektor jasa keuangan dan mengumumkan rencana pembukaan kantor perwakilan BNI di Sydney.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaPrajurit Angkatan Darat Australia menggeruduk Markas Komando (Mako) Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Surabaya, Selasa (22/8). Ada apa?
Baca Selengkapnya