Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti angkat bicara mengenai penangkapan Direktur Utama PT Garam (persero) Achmad Boediono terkait dugaan tindak pidana penyimpangan ketentuan impor dan distribusi garam industri sebanyak 75.000 ton.

Susi menduga ada penyalahgunaan dan permainan dalam kasus tersebut. Sebab, yang berhak untuk melakukan impor garam saat ini hanya PT Garam. Dan, sebelumnya banyak perusahaan yang bisa melakukan impor garam.

"Ada kemungkinan disalahgunakan, baru kemungkinan ya karena indikasi ada permainan yang menjebak sana sini juga kelihatan sekali. Saya melihat di sini kemungkinannya banyak, yang dulu biasa impor, terus comfort zone hilang terus membuat pelaporan," kata Susi di kantornya, Jakarta, Jumat (16/6).

Menurutnya, impor yang dilakukan PT Garam guna menjaga pasokan dan kebutuhan garam berimbang, dengan tidak merugikan petani garam. Di mana Kementerian Kelautan dan Perikanan berperan untuk merekomendasikan impor garam konsumsi sesuai peraturan Menteri Perdagangan.

Sehingga, dia meminta jika memang terbukti ada spekulasi harga dalam impor garam, maka pihak yang berwenang bisa memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku.

"Semua masih dalam penyidikan. Kita berharap, apa yang terjadi kalau itu spekulasi harga harus dihukum sebetulnya," imbuhnya.