Menteri Susi: Politisasi larangan cantrang buat gaduh negeri ini
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti mengaku geram karena ada yang membawa isu cantrang ke ranah politik. Hal ini, menurut Susi, bakal menimbulkan kegaduhan akibat larangan cantrang dipolitisasi.
"Kita sudah bekerja adem ayem tiba-tiba enggak ada angin, enggak ada hujan. Jadi jangan dibawa ke ranah politik, jangan dibawa ke ranah kepentingan sesaat," kata Susi, di kantornya, Kamis (4/5).
Susi menegaskan, jika ada yang tidak menyukai dirinya mestinya ditunjukkan secara langsung. Menurutnya, penolakan kebijakan larangan penggunaan cantrang lebih baik mengirim surat ke KKP,
"Kalau tidak suka sama menteri Susi bikin surat saja secara resmi, jangan pakai isu cantrang, jangan pakai isu lain-lain karena itu hajat hidupnya orang banyak, masa depan orang banyak," katanya.
Susi berharap agar semua pihak bisa menahan diri dan tidak membuat gaduh negeri ini. Bosi Susi Air ini menegaskan sudah banyak hal yang membuat gaduh jangan sampai ditambah lagi.
"Kita sudah gaduh-gaduh terus dari angka-angka 212, kebhinekaan dan lain sebagainya. Kerja kerja kerja, setop berwacana, setop adu domba membangun negeri kita," tegas Susi.
Menurut Susi, seharusnya semua orang bisa sadar untuk bisa membangun negeri. Susi pun menambahkan pejabat yang hanya lulusan SMA saja ingin membangun negeri, bukan malah membuat gaduh.
"Menteri yang bodoh kayak saya saja teriak-teriak untuk membangun negeri untuk bekerja, yang pinter-pinter kok enggak mau. Saya yang sekolahnya cuma SMA yang bodoh saja berpikir jauh ke depan, anda yang pandai, yang pintar, yang punya kuasa, yang punya wewenang kok malah sebaliknya? Gimana dunia ini terbalik. Malu dong sama orang bodoh tidak berpendidikan kayak saya, ya toh?," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaAri lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nana menyebutkan petani saat ini menghadapi tantangan yang besar, seperti dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPutri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kembali mencuri perhatian publik karena paras manisnya.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaPj. Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, dianugerahi gelar Kolakino Liwu Pancana oleh Lembaga Adat Buton Tengah.
Baca Selengkapnya