Menteri Susi marah sering dapat fitnah di media sosial
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku gusar dengan kritikan dan sindiran yang menyebar di media sosial. Kebanyakan dari cibiran itu mengatakan kapal-kapal asing ilegal yang ditangkapnya tersebut hanya untuk pencitraan dan kemudian dilepaskan kembali.
"Karena sosial media itu sangat canggih sekali. Dari mana saja bisa 'nge-tweet' dan memberi informasi secepatnya. Di sosial media itu begitu kencang, katanya usai ditangkap kapalnya terus dilepasin," ungkapnya di Kantornya, Jakarta, Jumat (2/10).
Mantan bos Susi Air ini sering kali memutuskan menyampaikan informasi secara cepat kepada masyarakat. Harapannya jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan di daerah terhindar dari fitnah.
"Kita tidak ingin kawan-kawan kita di daerah terkena fitnah. Saya ingin jelaskan bahwa kita di instansi pemerintah, TNI, polisi, satgas, dan PSDKP selalu serius menangani IUU fishing," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaAVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaMomen nelayan Indonesia diduga usir kapal asing yang masuk ke Indonesia. Ternyata begini klarifikasinya.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca Selengkapnya