Menteri Sudirman sindir SBY memble pada pengusaha migas nakal
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kembali menyinggung kebijakan sektor minyak dan gas (migas) pada era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhyono (SBY). Menurutnya, pemerintahan masa lalu tidak berani mengambil tindakan tegas terhadap Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang tidak patuh.
"Manggil KKKS yang tidak pernah lapor di mass media. Ini tidak pernah kita lakukan di masa lalu. Jangan marah ya," ujarnya saat acara 'Pembukaan The 39 Th IPA Convention & Exebition, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (20/5).
Menteri Sudirman mengklaim, saat ini pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kerja Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah memanggil 15 KKKS yang tidak patuh. "SKK Migas memanggil 15 KKKS karena dicari tak lapor, dipanggil tak datang akhirnya diiklankan di media massa," jelas dia.
Dia menegaskan ketegasan regulator dalam menindak KKKS nakal, mendapat dukungan dari kontraktor yang bekerja dengan baik, sesuai aturan yang berlaku. "Ini merupakan angin segar, yang perform menyambut baik, keputusan ke depan harus diwarnai pertimbangan nasional," ungkapnya.
Sebelumnya, Pemerintahan Jokowi - JK secara resmi telah membubarkan salah satu anak PT Pertamina, PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Alasannya, keberadaan Petral selama ini dianggap hanya menggerogoti induknya. Bahkan Staf Khusus menteri ESDM, Said Didu menyebut Petral ibaratnya seperti kolam oli yang berisi belut berbisa.
Cerita pembubaran Petral tidak berhenti sampai di situ. Masalah justru muncul saat Sudirman Said menghadiri acara diskusi Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, IJTI, dan Sewatama. Sudirman menyebut usulan pembubaran Petral sudah dari dulu diembuskan, namun selalu batal di meja presiden.
"Sebelum ditunjuk sebagai menteri, Pak Presiden dulu banyak bertanya soal ini, termasuk Petral. Saya menjelaskan, Pertamina banyak sebenarnya banyak usulan yang mati di Kantor Presiden," ucap Sudirman Said.
Komentar Sudirman Said ini mengundang kemarahan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. SBY sapaan akrabnya menulis bantahan dan kemarahannya lewat akun twitter miliknya.
"Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu. *SBY," demikian kicau SBY dalam akun Twitter @SBYudhoyono, Senin (18/5) malam.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Selengkapnya"Partai yang naik pesat suaranya adalah Golkar, nanti bisa direspons," kata Hakim MK.
Baca SelengkapnyaSidang kemudian bakal kembali digulir dengan agenda yang sama pada pekan depan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaKenaikan pajak BBM non subsidi sebesar 10 persen untuk kendaraan pribadi, dan 50 persen untuk kendaraan umum dari kendaraan pribadi meninggalkan tiga catatan.
Baca SelengkapnyaSKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Baca SelengkapnyaHakim menilai saksi tidak serius saat menangani proyek tersebut.
Baca SelengkapnyaBPH Migas berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, Kepolisian dan Kementerian Perhubungan untuk mengantisipasi kemacetan distribusi.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca Selengkapnya