Menteri Sudirman klaim megaproyek 35.000 MW mendapat dukungan global
Merdeka.com - Indonesia merencanakan untuk melakukan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas mencapai 35.000 megawatt. Pemerintah mengklaim rencana ini mendapatkan respon positif dari dunia internasional.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said saat halal bihalal di Kantor Dirjen Kelistrikan Kementerian ESDM, Jakarta Selatan, Selasa (28/7).
"Saya hadir di OPEC. Semua membicarakan tentang listrik 35.000 MW. Rata-rata menyambut positif, sedikit keraguan program ini tidak deliver," ujarnya.
Selain itu, banyak negara mengharapkan Indonesia menjadi negara yang kuat. Harapannya negara yang tengah dipimpin Joko Widodo ini mampu menjadi jembatan antara negara muslim dan moderat.
Bahkan Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi Perdana Menteri Inggris David Cameron. Ini menunjukkan betapa pentingnya negara kepulauan terbesar di dunia ini di mata internasional.
"Ini artinya dunia melihat kita dengan harapan besar," tutup Sudirman Said.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudirman memandang pertemuan antara dua elite itu pasti akan menghasilkan pembahasan yang substansial untuk bangsa
Baca SelengkapnyaSudirman Said memuji Megawati sebagai seorang pencari bakat dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaJokowi menambahkan, menggeliatnya pembangunan sejumlah proyek di IKN menunjukkan semakin bertambahnya minat investor untuk berinvestasi di sana.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya