Menteri Sofyan yakin harga beras tak jadi penghalang deflasi
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi deflasi di bulan Februari sebesar 0,36 persen. Angka ini merupakan tertinggi kedua dalam 50 terakhir.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan berupaya menjangkau target inflasi sejalan dengan target yang telah ditetapkan Bank Indonesia (BI) yakni 4 plus minus 1 persen.
"Ya tentu kita akan melakukan apa saja supaya inflasi itu terkontrol dan sesuai dengan target. Alhamdulillah selama 2 bulan ini deflasi," kata Sofyan di kantor wapres, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/3).
Sofyan optimis, bulan ini kembali terjadi deflasi. Persoalan harga beras yang menjadi sandungan di bulan Februari diyakini tidak akan kembali terjadi bulan ini karena panen raya.
"Bulan depan kita akan jalan terus, apalagi tidak ada masalah lagi di beras bulan ini karena beras itu kan sudah mulai panen," ucap Sofyan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Februari 2015 terjadi deflasi 0,36 persen. Ini melanjutkan tren penurunan harga barang sudah tercetak pada bulan sebelumnya.
Dengan demikian, deflasi tahun kalender (Januari-Februari) sebesar 0,61 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadiwibowo menilai seharusnya deflasi Februari bisa lebih tinggi. Namun, tertahan oleh harga beras terus naik dan menyumbang inflasi sebesar 0,11 persen.
Selain itu, ada juga penaikan tarif listrik, tarif angkutan udara, sewa rumah, dan harga emas. Namun, sumbangan inflasi lebih kecil ketimbang beras.
"Inflasi listrik 0,05 persen, Angkutan udara 0,04 persen, Sewa rumah dan emas juga mengalami inflasi sebesar 0,02 persen," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaKepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (16/4), harga beras mengalami kenaikan bersamaan dengan harga pangan lainnya. Lalu sempat turun pada Rabu (17/4).
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan HET beras ini berlaku mulai 10- 23 Maret 2024 di 8 wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar dicek langsung di Pasar Induk bagaimana kondisi harga beras saat ini.
Baca Selengkapnya