Menteri Saleh Husin belum terima laporan ada perusahaan PHK massal
Merdeka.com - Perlambatan ekonomi dunia memaksa beberapa perusahaan ponsel dunia ramai-ramai memecat karyawannya. Dua bulan terakhir, belasan perusahaan ponsel termasuk pemasok komponen seperti Blackberry, Lenovo, Microsoft, Qualcomm, Panasonic dan lain sebagainya telah mengumumkan akan melakukan PHK.
Dari dalam negeri, pengusaha sudah mengambil ancang-ancang melakukan kebijakan sama. Buruh dihantui ancaman kehilangan lapangan pekerjaan setelah beberapa kali asosiasi pengusaha menyatakan bakal menempuh kebijakan PHK massal.
Menteri Perindustrian Saleh Husin justru memiliki pandangan berbeda. Meski perekonomian nasional melemah, dia tidak menerima laporan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
"Ya nggak tahu (PHK massal), kan banyak perusahaannya. Macam-macam lah. Ada mungkin yang miss manajemen, mungkin ada sangkutan dengan buyernya juga, mungkin utang juga," ungkap Menteri Saleh di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (1/9).
Sebaliknya, Menteri Saleh justru menganggap kondisi sektor industri tengah bergairah. Indikatornya, semakin banyak lapangan pekerjaan dibuka.
"Oh iya (kondusif). Saya beberapa waktu lalu meresmikan pabrik garmen, kemudian sehari sebelumnya di Tuban. kemudian pabrik semen holcim di Boyolali. Terus sebulan sebelumnya di Garut pabrik sepatu," jelasnya.
Menteri Saleh mengklaim, pemerintah terus mendorong agar iklim usaha dalam negeri tetap kondusif. Mulai dari ketersediaan bahan baku, logistik lebih murah.
"Berbagai macam aturan yang dipangkas sehingga tidak terlalu panjang rantai birokrasinya. intinya apa yang tentu kita dorong terus," terangnya.
Terkait demo buruh hari ini, Saleh berharap aksi tersebut tidak melanggar aturan dan tetap menjaga ketertiban.
"Kami menghormati apa yang dilakukan teman-teman pekerja buruh yang dalam melakukan demo. Tentu kami mengimbau melakukan tentu kalau bisa tidak mengganggu ketertiban yang lain sehingga orang lain tidak terganggu. Silakan menyampaikan aspirasi, dan itu memang merupakan hak nya," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaKondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari Rugi Rp89 Miliar, Produsen Semen Merah Putih Raup Untung Rp159 Miliar di 2023
Perusahaan sempat mengalami kerusakan mesin yang mengakibatkan penurunan produksi klinker hampir 10 persen, sehingga menyebabkan kerugian.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndustri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaHarapan Petani Tembakau ke Presiden Terpilih: Jaga Keberlangsungan Mata Pencaharian Kami
Samukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca Selengkapnya