Menteri Rini ajak pengusaha AS investasi di sektor EBT hingga pariwisata RI
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengundang para investor asal Amerika Serikat (AS) dalam acara Investment Forum Central for Strategic & International Studies (CSIS)-Bank BNI Roundtable di Washington DC, Amerika Serikat.
Dalam acara tersebut, Rini mempromosikan tujuh sektor di Indonesia, yakni sektor energi terbarukan, pertambangan mineral, infrastruktur, transportasi darat, transportasi laut dan udara, industri manufaktur dan pariwisata.
"Kami percaya bahwa penting untuk melayani investor di masa akan datang dengan semua fasilitas yang dibutuhkan seperti listrik, konektivitas dan efisiensi ekonomi. Sudah menjadi tugas Saya untuk menarik investasi ke Indonesia sekaligus mengajak para investor untuk menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Rini, Rabu (25/7).
Dia menjelaskan, pada sektor energi terbarukan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Pemerintah tengah mengembangkan potensi besar dari energi panas bumi (geothermal), solar panel (tenaga surya) dan pembangkit listrik bertenaga angin. Presiden menargetkan sedikitnya 23 persen bauran energi nasional akan berasal dari sumber terbarukan pada 2025. Oleh karena itu, lanjut Rini, BUMN energi saat ini tengah fokus mengembangkan proyek geothermal senilai US$ 19,3 miliar.
Indonesia terletak tepat di antara dua lempeng tektonik besar, memiliki 40 persen dari cadangan panas bumi dunia (setara dengan 28,5 GWe). Hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan potensi geothermal terbesar. Indonesia juga terletak tepat di khatulistiwa dan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Ini berarti bahwa Indonesia juga memiliki potensi luar biasa untuk pembangkit listrik tenaga surya dan angin.
"Singkatnya, sektor energi Indonesia adalah pasar yang sangat strategis," ujar Rini.
Selain itu, Indonesia merupakan produsen batu bara terbesar kelima di dunia dengan memiliki cadangan batubara sekitar 26 miliar ton (per 2017). Pemerintah juga saat ini tengah serius mewujudkan hilirisasi hasil tambang Indonesia. Maka dari itu, dibutuhkan investasi besar untuk pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).
Pada sektor infrastruktur, Rini turut mengungkap peluang investasi pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Walini, Jawa Barat. KEK Walini yang terletak di antara Jakarta dan Bandung ini akan fokus pada hiburan, pendidikan dan penelitian farmasi. Sedikitnya, nilai investasi yang ditawarkan pada proyek ini mencapai US$ 3,6 miliar.
Adapun peluang investasi di berbagai konsesi Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta sebagai penghubung hub konektivitas berbagai area di kota melalui transportasi multimode.
"Tak hanya itu, sektor manufaktur Indonesia pun tak kalah menarik, ditopang dengan 128 juta tenaga kerja lokal. Adapun pada sektor pariwisata kami tengah mengembangkan kawasan ekowisata Mandalika di Lombok. Pengembangan landmark ini akan menjadikan Mandalika tujuan bagi 2 juta turis setiap tahunnya," ungkap Rini.
Rini hadir bersama Deputi bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno bersama sejumlah Direktur Utama BUMN.
Hadir pula sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Negeri seperti Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis, Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Joni Hermana, Rektor Universitas Padjajaran Tri Hanggono Achmad dan Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melihat adanya investor asli Kalimantan Timur yang turut serta dalam pembangunan IKN, Jokowi pun menilai hal tersebut sangat baik.
Baca SelengkapnyaJokowi juga akan menghadiri resepsi pernikahan Pangeran Mateen di Brunei Darussalam
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca Selengkapnya