Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Jonan Sebut Tak Ada Jargas di Bali

Menteri Jonan Sebut Tak Ada Jargas di Bali Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Gubernur Bali Wayan Koster. ©2019 Merdeka.com/Moh Kadafi

Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong pembangunan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di berbagai wilayah untuk tersedianya akses energi yang lebih mudah, murah dan ramah lingkungan untuk masyarakat.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, proyek ini dibangun untuk wilayah yang ada sumber gasnya. Sehingga, tidak semua wilayah dibangun jargas.

"Jaringan gas untuk rumah tangga itu dibangun sepanjang ada pipa transmisi gasnya itu, yang sudah tersedia. Sehingga biayanya bisa terjangkau dan biasanya dibangun di wilayah (yang) ada sumber gasnya," kata Jonan saat ditemui di Denpasar, Bali, Rabu (21/8).

Sementara menurut Jonan, untuk Bali adalah tempat pariwisata dan bukan wilayah yang ada sumber gasnya. "Tapi (Bali) punya pariwisata, kan Tuhan itu adil ada yang dikasih gas, ada yang dikasih pariwisata dan macam-macam (lainnya)," ujar Jonan.

Sebelumnya, Jonan memaparkan keunggulan menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar rumah tangga. Dia menyebutkan, gas bumi merupakan bahan bakar yang bisa digunakan secara terus-menerus oleh masyarakat, sebab tidak terbatas tempat penyimpanan seperti Liqufied Petroleum Gas (LPG).

"Jadi kalau membeli LPG tabung LPG 3 Kg atau yang 5 Kg, atau yang 12 Kg itu kadang kalau malam habis dan tokonya tutup juga tidak bisa (memasak), kalau (pakai jargas) ini bisa, jadi setiap saat itu ada," kata Menteri Jonan, saat meresmikan Jargas di Kabupaten Bogor, Rabu (27/2).

Keunggulan berikutnya adalah energi yang harganya lebih murah sehingga masyarakat yang menggunakan akan jauh lebih hemat. Dia membandingkan dengan, menggunakan LPG ukuran 3 Kg, bisa lebih hemat sekitar 20 persen per bulannya.

Manfaat berikutnya adalah mengurangi impor penggunaan LPG. Menteri Jonan mengungkapkan, setiap tahun Indonesia membutuhkan LPG sebanyak 6,5 juta ton, 4 juta ton berasal dari impor sedangkan sisanya dari sumur gas dalam negeri. Jika mayoritas masyarakat beralih menggunakan gas bumi maka akan menghemat devisa.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta

Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta

Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini

Jokowi Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini

Selain bagi-bagi bantuan pangan, Jokowi akan meninjau dan meresmikan infrastruktur di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Gibran sebut Bandung Kerap Dijadikan Percontohan Menjalankan Program Pemerintah Kota Solo

Gibran sebut Bandung Kerap Dijadikan Percontohan Menjalankan Program Pemerintah Kota Solo

Gibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Resmikan 3 Jembatan di Jateng, Ini Rincian Anggaran Biayanya

Presiden Jokowi Resmikan 3 Jembatan di Jateng, Ini Rincian Anggaran Biayanya

Ketiga jembatan merupakan bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang usianya sudah tua.

Baca Selengkapnya
Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim Sudah Gelontorkan Dana Desa Rp539 Triliun: Setara 250 Bandara Besar

Jokowi Klaim Sudah Gelontorkan Dana Desa Rp539 Triliun: Setara 250 Bandara Besar

Jokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.

Baca Selengkapnya
Izin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara

Izin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara

Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.

Baca Selengkapnya