Menteri Jonan Sebut Perusahaan Energi Tak Lagi Menarik Minat Generasi Milenial
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengakui bahwa saat ini perusahaan-perusahaan yang bergerak di energi, seperti pertambangan dan migas, tidak terlalu menarik lagi bagi generasi milenial. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan-perusahaan di sektor energi dalam mencari cara untuk menarik generasi muda agar mau bergabung.
"Tantangannya adalah generasi milenial, generasi anak saya. Mungkin tidak tertarik bekerja di sektor pertambangan atau industri ekstraktif," kata Jonan, di Dalam Konferensi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (25/4).
Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk membuat sektor energi menjadi menarik bagi generasi milenial adalah dengan mendorong dan mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
"Semua industri di sektor saya, seperti pertambangan, migas, energi kita harus ciptakan lingkungan yang lebih baik. Karena generasi muda mungkin tidak tertarik bekerja di sektor yang sangat keras, tradisional, jika keselamatan dan kesehatan lingkungan tidak memenuhi standar," ungkapnya.
Pemerintah, akan terus mendorong agar implementasi kesehatan dan keselamatan kerja dapat berjalan di Indonesia. "Kita selalu mengarahkan implementasi keselamatan di dalam lingkungan kerja kita supaya cocok dengan standar internasional. Itu goal-nya," jelas dia.
"Kita sangat mengerti beberapa perusahaan mungkin belum dapat mencapai standar. Tapi standar telah ditetapkan dan kita akan coba untuk mengoperasikan secepat yang kita bisa," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaSebesar 55 persen pemilih dalam pemilu 2024 merupakan pemilih muda yang terbagi atas Generasi Z dan milenial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaDua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaDia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaAnies mengakui transisi energi kepada yang lebih ramah lingkungan harus segera dilakukan
Baca Selengkapnya