Menteri Bahlil: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2021 Belum Menggembirakan
Merdeka.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 belum terlalu menggembirakan. Namun, pertumbuhan tersebut diperkirakan akan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kuartal IV-2020 yang terkontraksi minus 2,19 persen.
"Pertumbuhan ekonomi di kuartal I belum terlalu menggembirakan. Dalam analisa BKPM itu salah satu di antaranya Indonesia," jelasnya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021, secara virtual, Kamis (29/4).
Dia mengatakan, pada kuartal I-2021 beberapa ekonomi negara maju sudah mencatatkan laju pertumbuhan yang positif. Di mana China tumbuh di 18,3 persen dan Amerika Serikat pun juga ikut tumbuh. Tapi di sebagian negara lain, termasuk Indonesia masih belum bisa tumbuh lebih cepat.
"Saya yakin Menkeu (Sri Mulyani) sudah melakukan banyak hal dalam rangka memulihkan ekonomi termasuk Bappenas," jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 bakal berada di dalam range antara minus 1 persen hingga minus 0,1 persen. Proyeksi ini lebih baik jika dibandingkan posisi pertumbuhan sepanjang 2020 yang minus 2,07 persen.
"Kita berharap sih sebetulnya bisa mencapai zona netral, tapi kita masih mendekati minus 0,1 persen," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Edisi Maret, Selasa (23/3).
Berdasarkan Kegiatan Ekonomi
Bendahara Negara itu menyampaikan, proyeksi pertumbuhan itu didasari dari kegiatan ekonomi di Indonesia yang sudah mulai menunjukkan adanya pemulihan. Hal ini seiring jumlah kasus Covid-19 menurun ke level 5.000 dibandingkan sebelumnya mencapai 12 ribu.
Dia mencontohkan beberapa aktivitas di lokasi perdagangan bahan pokok dan sektor farmasi sudah mengalami pemulihan pada Maret 2021. Bahkan aktivitas perbelanjaan ritel dan transportasi juga menunjukkan perbaikan sejak awal tahun.
Sementara, Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran minus 1 sampai 0,5 persen di kuartal I-2021. Proyeksi ini tidak begitu jauh dari yang dilakukan pemerintah yakni dalam range antara minus 1 persen hingga minus 0,1 persen.
"Kita proyeksikan kuartal I masih negatif tapi lebih tipis minus 1 sampai 0,5 persen di kuartal I," jelasnya dalam diskusi Mendobrak Inersia Pemulihan Ekonomi, Selasa (27/4).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnya