Mentan Amran: Doakan kita bisa ekspor beras tahun ini
Merdeka.com - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menyebut, produksi beras tahun ini meningkat jauh dibanding dengan tahun sebelumnya. Target produksi beras Tanah Air bukan lagi untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, namun memenuhi kuota ekspor ke luar negeri.
"Kita sudah setop impor beras. Melihat hasil panen di Blora hari ini, bulan Februari kita pastikan hasil panen cukup memenuhi kebutuhan permintaan. Target kita sekarang, tinggal ekspor beras," ujar Menteri Amran, di Kawasan pertanian Desa Pulo, Blora, Jawa Tengah, Selasa (24/1).
Amran mengatakan, peningkatan produksi beras terjadi karena berbagai usaha yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat seperti gerakan tanam cepat dan penggunaan teknologi panen yang efisien (combine harvester).
"Peningkatan ini terjadi karena kita terapkan sistem tanam cepat. Sistem itu, kita gerakkan petani habis panen langsung tanam lagi. Jadi tidak ada waktu yang terbuang. Bila ini terus dilakukan, kita pastikan produksi terus meningkat," ungkap Menteri Amran.
"Kalau dulu panen, petani pakai manual. 25 orang per ha bekerja memanen. Sekarang dengan alat yang kita punya, 3 jam bisa selesai semuanya. Doakan saja target kita ekspor beras tahun ini tercapai," katanya.
Menteri Amran mengatakan sistem gerakan tanam cepat dan penggunaan combine harvester masih menjadi andalan untuk meningkatkan produksi beras tahun 2017.
"Karena sudah terbukti meningkatkan produksi, sistem gerakan tanam cepat dan penggunaan teknologi mesin panen akan kita tingkatkan lagi tahun ini," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaIstana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMentan menyebut ketersediaan pangan saat ini dalam kondisi yang aman.
Baca SelengkapnyaKebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca Selengkapnya