Menkop Teten Siapkan Skema Baru Tingkatkan Kredit UMKM Capai 30 Persen
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan skema baru pembiayaan kredit perbankan untuk UMKM. Lantaran kini pembiayaan tersebut masih di kisaran 20 persen, dan ditargetkan menjadi 30 persen lebih di tahun 2024.
"Nah kami sedang menyiapkan bersama Kementerian Menko ekonomi mengenai skema baru pembiayaan termasuk juga peningkatan porsi kredit perbankan untuk UMKM yang saat ini baru 20 persen dan kita harapkan di 2024 bisa di atas 30 persen," kata Menteri Teten dalam Opening Ceremony inaFashion Smesco Online Expo 2021, di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (21/4).
Di sisi lain, Kementerian Koperasi dan UKM juga diminta oleh Presiden untuk mendongkrak ekspor produk UMKM karena saat ini baru mencapai 14 persen. Oleh karena itu, pihaknya menargetkan bisa naik 1 persen menjadi 15 persen.
"Kita targetkan 15 persen lah, tidak usah jauh-jauh. Karena itu sekarang berbagai ekosistem untuk mendukung tumbuhnya UMKM naik kelas, termasuk juga go global ini kami sedang menyiapkan ekosistem pembiayaan yang memungkinkan UMKM bisa meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing produknya," jelas Teten.
Karena selama ini banyak sekali pembiayaan hanya untuk skala mikro, hampir seluruh dunia model pembiayaan untuk usaha mikro ada di Indonesia. Namun, dalam evaluasinya ternyata tidak mudah UMKM lompat ke kredit komersial untuk pengembangan kapasitas usahanya.
Begitu juga KUR juga saat ini baru maksimum Rp 500 juta tapi Presiden meminta untuk ditingkatkan sampai Rp 20 miliar, sehingga ada kesempatan nanti bagi UMKM untuk mengembangkan kapasitas usahanya.
"Kalau Rp 500 juta ya nanti hanya bertahan survival di tingkat mikro terus padahal kita perlu menambah jumlah kewirausahaan kita. Saat ini kewirausahaan kita masih relatif paling rendah di negara-negara tetangga yaitu baru 3,47 persen," ujarnya.
Sementara tingkat kewirausahaan Singapura sudah mencapai 8,5 persen, Malaysia 4,5 persen, dan Thailand hampir sama dengan Malaysia. Sedangkan Indonesia masih bertahan diangka 3,47 persen. Padahal, untuk menjadi negara maju tingkat kewirausahaan minimum 4 persen.
"Nah artinya apa? dari 64 pelaku usaha UMKM itu yang berhasil naik kelas sangat lambat relatif kecil sekali. Karena itu kita harus mengubah ekosistemnya," katanya.
Dengan demikian, pihaknya saat ini sedang berusaha mempercepat proses peningkatan usaha bagi UMKM. Teten menilai dengan adanya Undang-undang Cipta Kerja sebagai payung hukum bisa memberikan berbagai kemudahan untuk mendorong UMKM dari sektor informal ke formal, serta mendorong mereka untuk naik kelas dari segi pembiayaan, perizinan semua dipermudah.
"Sekarang kita akan fokus Bagaimana belajar wirausaha usaha baru dari yang UMKM yang existing maupun juga para usaha pemula di kalangan anak muda yang ini kita kita create dan payung hukumnya sedang kami siapkan dalam bentuk Perpres kewirausahaan," tegasnya.
Teten menambahkan, bahwa targetnya memang untuk mencetak wirausaha-wirausaha baru, sehingga persentase Indonesia paling tidak di akhir tahun 2024 bisa 4 persen. "Jadi ini komitmen kami mudah-mudahan kita bisa akselerasi. Mumpung Lagi pandemi kita berbenah dalam segi ekosistemnya," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaTak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil
Amar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaTelkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B
PaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca SelengkapnyaDorong Pelaku UMKM Tembus Pasar Internasional, Perbankan Ciptakan Wadah untuk Menetaskan Bisnis Potensial
Pelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten Prediksi Jumlah UMKM Capai 83,3 Juta di 2034
UMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaDebat Cawapres Harus Perjelas Program Kredit untuk UMKM Pertanian
Jika isu tersebut tidak diatasi, UMKM pertanian hanya akan menjadi sorotan sesaat pada saat pemilu, namun setelahnya kembali terabaikan.
Baca SelengkapnyaBantu Kembangkan UMKM Indonesia, TASPEN Raih Penghargaan di Anugerah BUMN 2024
Ppenghargaan ini merupakan bukti nyata komitmen TASPEN dalam mendukung kemajuan dan pengembangan UMKM
Baca Selengkapnya