Menko Luhut: Pandemi Covid-19 Jadi Waktu Tepat Lakukan Reformasi
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada perlambatan ekonomi nasional maupun dunia. Namun, di sisi lain wabah virus asal Wuhan ini mendorong berbagai sektor usaha untuk beradaptasi dan mengambil kesempatan untuk tetap bertahan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, masa pandemi ini menjadi saat yang tepat untuk melakukan reformasi. Tujuannya untuk bergerak efek dan efisiensi dalam berbagai bidang.
"Ini saatnya bagi Indonesia melakukan reformasi guna efektif dan efisien pada semua bidang atau sektor," kata Luhut dalam siaran persnya, Bali, Jumat (31/7).
Salah satunya seperti yang dilakukan Pertamina. Perusahaan plat merah ini sudah bisa memproduksi Paracetamol dari olahan petro chemical. Sebab selama ini pemerintah selalu mengimpor bahan baku obat.
"Paracetamol ini ujung daripada obat yang lain yang berpuluh-puluh tahun kita impor saja," kata dia.
Manfaatkan Teknologi
Tak hanya itu, pandemi Covid-19 ini juga mendorong semua orang untuk memanfaatkan teknologi untuk berbagai pertemuan. Berbagai rapat atau pertemuan saat ini sudah dilakukan secara virtual.
Tentu saja, kata Luhut hal ini membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga menurutnya, pandemi ini banyak juga memberikan keuntungan selain dampak negatifnya.
"Jadi kadang kalau kita lihat, Covid-19 ini ada menguntungkan kita dan yang membuat negara kita ini lebih efisien dari waktu yang lalu," katanya mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud mengaku pengundurannya sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju tinggal menunggu momentum dan menuntaskan sejumlah tugas negara.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMahfud sendiri telah menemui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada Senin, 29 Januari 2024 malam.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca Selengkapnya