Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Luhut Klaim Harga Minyak Goreng Curah di Jawa-Bali Sesuai HET, Rp14.000/Liter

Menko Luhut Klaim Harga Minyak Goreng Curah di Jawa-Bali Sesuai HET, Rp14.000/Liter Luhut Panjaitan. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim harga minyak goreng curah di Jawa dan Bali telah sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp14.000 per liter.

"Saat ini harga minyak goreng telah mencapai Rp14.000 per liter di Jawa-Bali," kata Luhut saat memimpin rapat evaluasi kebijakan pengendalian minyak goreng, dikutip Sabtu (2/7).

Maka, pemerintah akan mulai berkonsentrasi untuk penyesuaian harga minyak goreng curah di luar Jawa-Bali. Mengingat harganya masih jauh di atas HET. Dia pun menugaskan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan untuk segera merealisasikan program minyak goreng kemasan rakyat atau MinyaKita.

Luhut menilai, para pengusaha pengemasan minyak goreng harus diberikan dukungan insentif. Sehingga mereka dapat bergerak lebih cepat dan proses pengiriman juga menjadi lebih mudah. Sebab saat distribusinya bisa menggunakan jalur distribusi biasa seperti kapal kontainer. Artinya tidak perlu lagi menggunakan kapal curah khusus.

“Untuk mengeksplorasi minyak goreng kemasan perlu diberikan insentif yang menarik bagi produsen," kata Luhut.

Masih Banyak Pengecer Jual Migor Curah Tanpa Aplikasi Peduli Lindungi

Selain itu, dalam rapat tersebut, Luhut mengungkapkan saat ini proses sosialisasi penggunaan aplikasi Peduli Lindungi bagi masyarakat yang ingin membeli Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di pengecer resmi masih berjalan. Namun masih banyak ditemui pengecer yang belum mengunduh QR Code Peduli Lindungi.

Sehingga Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini meminta masa transisi dan sosialisasi kebijakan baru ini diperpanjang. Semula hanya 2 pekan, menjadi 3 bulan.

“Saya juga minta masa transisi dan sosialisasi penggunaan Peduli Lindungi yang tadinya 2 minggu, bisa diperpanjang selama 3 bulan. Kita harus memahami proses adaptasi yang masih dibutuhkan oleh teman-teman di lapangan,” ungkap Luhut.

Dalam masa perpanjangan sosialisasi ini, masyarakat tetap dapat membeli MGCR tanpa perlu menunjukkan NIK. Namun, Pemerintah berharap kepada para pengecer dan pembeli agar dapat mulai menggunakan dan membiasakan penggunaan Peduli Lindungi dalam proses jual beli MGCR.

Dia pun akan meminta agar pengecer segera mencetak QR Code Peduli Lindungi melalui SIMIRAH 2.0 atau PUJLE. Kemudian menempelnya di tempat penjualan.

Luhut memastikan Pemerintah akan terus mengembangkan penggunaan Peduli Lindungi sebagai alat pengawasan dan kontrol distribusi minyak goreng. Hal ini untuk mengantisipasi kembali terjadinya kenaikan harga minyak goreng di pasaran.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah: Harganya Lebih Murah dari Minyak Goreng

Jokowi Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah: Harganya Lebih Murah dari Minyak Goreng

"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Perjuangan Nenek 60 Tahun Beli Beras di Kantor Bupati Batang: Gowes Sepeda sejak Jam 6 Pagi dan Antre 2 Jam

Perjuangan Nenek 60 Tahun Beli Beras di Kantor Bupati Batang: Gowes Sepeda sejak Jam 6 Pagi dan Antre 2 Jam

Total ada 400 paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng, dan gula yang dijual murah.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga Minuman Manis Kemasan Bakal Naik Akibat Kebijakan Pemerintah Ini

Siap-Siap, Harga Minuman Manis Kemasan Bakal Naik Akibat Kebijakan Pemerintah Ini

Triyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.

Baca Selengkapnya
Gurihnya Menjes Goreng, Makanan Berbahan Dasar Kedelai di Jawa Timur

Gurihnya Menjes Goreng, Makanan Berbahan Dasar Kedelai di Jawa Timur

Menjes umumnya digoreng dengan tepung dan dimakan dengan cabai rawit.

Baca Selengkapnya
3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok

3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok

Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Klaim Harga Beras Sudah Turun, yang Naik Malah Harga Telur dan Cabai

Menko Airlangga Klaim Harga Beras Sudah Turun, yang Naik Malah Harga Telur dan Cabai

Menurut Airlangga, berdasarkan hasil pemantauan secara mingguan, daging ayam ras saat ini Rp38.150 per Kg atau naik 0,32 persen.

Baca Selengkapnya