Menko Darmin: Inflasi Indonesia dulu itu kronis
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, inflasi Indonesia dulu merupakan inflasi yang terbilang kronis. Itu disebabkan biaya logistik yang cenderung mahal di negara kepulauan, termasuk di Indonesia.
"Indonesia itu dari dulu negara yang mengidam penyakit inflasi relatif tinggi malah mungkin agak kronis. Tapi beberapa tahun terakhir kita sudah mencoba kendalikan," tuturnya di Hotel Raffles, Jakarta, Kamis (27/9).
Dia menjelaskan, salah satu upaya pemerintah menjaga inflasi terkendali ialah melalui sektor pariwisata. Ini terutama membangun kebijakan pariwisata yang mendukung bisnis (pro bisnis).
"Tapi akhir-akhir ini kita bisa menjaga inflasi kita jauh lebih rendah yaitu di sekitar 3,5 persen. Makanya kita rumuskan kebijakan pada sektor pariwisata," ujarnya.
Untuk itu, pemerintah harus secara maksimal membangun industri pariwisata dalam negeri. Apalagi mempercantik sektor ini untuk kemudian menghasilkan devisa ke negara.
"Bangun destinasi pariwisata itu harus secara besar-besaran. Mulai dari infrastruktur, produk-produk, hingga pertunjukan, apapun yang mau dijual dan elemen-elemen pendukungnya seperti restorant atau homestay yang levelnya di menengah kebawah," imbuhnya.
Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini memutuskan 10 destinasi baru sebagai pengganti Bali. Meski begitu, kata Darmin, destinasi tersebut mesti didukung sanitasi yang memadai.
"Kita sekarang punya 10 destinasi baru di luar Bali. Tapi kalau kebersihanya tidak terpelihara dengan baik, mau ada hotel dan jalan juga turis tidak akan tentrak karena persoalan sanitasi itu," pungkasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag: Inflasi Tahun 2023 Sebesar 2,61 Persen Terendah Sejak Tahun 1999
Kemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca Selengkapnya