Menkeu: Selepas putusan The Fed, pelemahan Rupiah lebih stabil
Merdeka.com - Menteri Keuangan Chatib Basri tidak terlalu khawatir dengan pelemahan Rupiah yang terjadi pada perdagangan hari ini, selepas Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) resmi mengumumkan penarikan stimulus. Pada pembukaan perdagangan pagi tadi, Kamis (19/12), Rupiah sempat anjlok ke level Rp 12.168 per USD.
Chatib menyatakan rata-rata kurs di regional, termasuk Won Korea Selatan dan Ringgit Malaysia mengalami pelemahan. Bedanya, kondisi sekarang lebih baik dibanding Agustus lalu, ketika nilai tukar Rupiah naik-turun drastis.
Kali ini, pelemahan Rupiah lebih stabil di kisaran 0,4 basis poin. Hal itu, menurut Chatib disadari oleh pasar, itu sebabnya tak ada kepanikan.
"Pergerakan kurs lebih kurang stabil. Selisihnya antara kurs beli dan kurs jualnya itu relatif tipis, karena itu tidak ada kepanikan di pasar," kata Chatib di Istana Negara, Jakarta.
Dia pun menuturkan bahwa istilah pelemahan Rupiah sudah tidak relevan. Pemerintah sejak jauh-jauh hari menyepakati sikap Bank Indonesia yang membiarkan nilai tukar mencapai titik keseimbangannya sendiri.
Topik pilihan: rupiah | Ekonomi Indonesia
"Rupiah akan bergerak ke equilibrium baru, itu sesuatu yang tidak bisa kita hindarkan," ujarnya.
Karena pelemahan Rupiah jauh lebih bisa diprediksi, Chatib yakin paket kebijakan pemerintah dapat berjalan sesuai rencana. Sektor riil diyakini akan tetap berjalan seperti biasa. Sebab, bagi pelaku usaha, kondisi kurs yang fluktuatif lebih menakutkan dibanding pelemahan gradual karena mencari ekuilibrium baru.
"Waktu bulan agustus itu fluktuasinya tajam. Kalau seperti itu orang tidak bisa bisnis, dia enggak tahu mau menetapkan harga berapa. Kalau siang misalnya Rp 11.700 (per USD), sore Rp 11.200 kan tidak tahu harganya mau berapa," urai Chatib.
Untuk diketahui, Rabu (18/12) malam waktu setempat, rapat The Fed resmi menyatakan penarikan stimulus atau populer disebut tappering off berlangsung Januari 2014. Institusi keuangan paling berpengaruh sedunia itu akan memangkas pasokan dana obligasi murah senilai USD 85 miliar menjadi USD 75 miliar saja per bulan.
Keputusan yang sudah dinanti-nanti oleh pelaku pasar itu langsung melejitkan performa bursa Amerika. Dolar Amerika juga ikut menguat di banyak pasar valas. The Fed memandang situasi ekonomi makro Negeri Paman Sam sudah mulai membaik, sehingga stimulus untuk pasar keuangan yang digelontorkan pascakrisis 2008 itu bisa dipangkas bertahap. Alhasil, para spekulan maupun investor ramai-ramai kembali menanamkan modal ke bursa AS.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPemerintah Prediksi Perputaran Uang Saat Musim Libur Lebaran Tembus Rp276 Triliun
Pemerintah memperkirakan perputaran uang selama musim lebaran tahun ini bisa mencapai Rp276 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnya