Menkeu Bambang perkirakan defisit anggaran 2015 capai 2,7 persen
Merdeka.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan desifit anggaran tahun ini hanya mencapai 2,7 persen. Tingginya defisit anggaran ini lantaran penerimaan pajak masih jauh dari target yang tercantum dalam APBN Perubahan 2015.
Sebelumnya, dalam APBN Perubahan 2015, target defisit anggara dipatok di bawah 2,5 persen dari Produk Domestik (PDB) yaitu sebesar 2,23 persen PDB.
"Ya itu 2,7 persen kalau worst casenya," kata Bambang di kantornya, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (27/11).
Penerimaan pajak diproyeksi hanya akan sebesar 85 persen dari total target dalam APBN yang sebesar Rp 1.294 triliun. Sedangkan, belanja negara diperkirakan hanya mencapai 92 persen dari target Rp 1.984,1 triliun.
"Asumsinya pengeluaran 100 persen, memang mungkin ya sekitar 92-93 persen," kata dia.
Untuk menutup defisit, Bambang mengaku sudah mempersiapkan sumber-sumber pembiayaan melalui pinjaman multilateral seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB).
"Nilainya disesuaikan dengan defisit, itu saja. Belum semua ditarik," tegas Bambang.
Sementara itu, kata dia, untuk penyertaan modal negara (PMN) bagi perusahaan-perusahaan BUMN akan segera direalisasikan pada akhir tahun ini.
"(PMN) Pokoknya sampai akhir tahun sebagian besar akan dibayarkan," tutup Bambang.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daerah lain hanya 50 persen, namun untuk Jambi, Airlangga optimistis bisa mencapai 80 persen.
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaKemenPAN-RB tengah menunggu proses terbitnya PP di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
MK menegaskan hanya meminta pembentuk undang-undang untuk mengatur ulang besaran angka dan persentase ambang batas parlemen.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut saat ini dalam beberapa survei, pasangan Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas mencapai 40-45 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran ditargetkan peroleh 50 persen lebih di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaSecara persentase, angka tersebut baru mencapai 3,57 persen dari target Kemendagri.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengapresiasi pencapaian PNM yang mencapai telah mencapai target pada 2023 lalu.
Baca Selengkapnya