Menhub ingin kapal mudik gratis berhenti di tiap pelabuhan kecil

Merdeka.com - Menteri Perhubungan E.E Mangindaan menyatakan dari laporan masyarakat di posko pemantauan seluruh Indonesia, arus mudik tahun ini lebih lancar. Menurutnya, hal itu disebabkan semakin menurunnya jumlah pengendara sepeda motor.

"Pelaksanaan mudik tahun ini sedang dievaluasi, yang jelas lebih lancar, terutama karena banyak sepeda motor kita angkut," ujarnya saat ditemui selepas jumpa pers pemaparan RAPBN 2014 di Jakarta, akhir pekan ini.

Namun, dari tiga jenis moda angkutan mudik gratis sepeda motor, hanya truk dan kereta api yang laris. Untuk moda kapal yang melewati jalur pesisir utara Jawa, belum banyak masyarakat tertarik menggunakannya.

Mangindaan mengakui hal itu. Kurangnya animo pemudik menggunakan layanan kapal, walau gratis, karena mereka hanya diantar sampai Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Menhub berjanji bakal menambah armada dan rute agar program ini semakin diminati masyarakat dalam mudik tahun depan. Khususnya bagi pemudik tujuan pesisir utara Jawa.

"Animo memang kurang untuk kapal. Rencananya kita akan tambah kapal ro-ro untuk mengangkut, berhentinya juga harus di pelabuhan-pelabuhan kecil, seperti Tegal, Kendal," ungkapnya.

Dari data Kementerian Perhubungan, program mudik gratis paling laris adalah angkutan truk. Setelah dicari tahu penyebabnya, ternyata rute truk yang melalui desa-desa dan jalur alternatif disukai pemudik.

"Truk paling laku karena lewat jalur kecil, istilahnya alternatif. Melewati desa-desa mereka, pemudik suka sekali," kata Mangindaan.

Tahun ini, Kemenhub memperoleh dana Rp 25 miliar untuk mengangkut 35 ribu sepeda motor selama arus mudik dan balik. Karena dinilai sukses berhasil menghindarkan 47.600 orang tak tumpah ke jalur darat menggunakan kendaraan roda dua, Mangindaan ingin anggaran mudik gratis lembaganya ditambah.

"Secara umum iya, akan kita naikkan anggarannya," kata politikus Demokrat ini.