Menguak Alasan Ekonomi Bali Bisa Tumbuh di Atas Rata-Rata
Merdeka.com - Bali selama ini dikenal sebagai surga dari Indonesia. Destinasi wisata yang cantik dengan fasilitas yang lengkap membuat wisatawan yang datang merasa betah, rela merogoh kocek berapapun demi bisa berlibur nyaman di Pulau Dewata ini.
Pertumbuhan ekonomi Bali tercatat mencapai 5,80 persen di semester 1-2019. Meski melambat 0,02 persen, namun angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Tentunya, pariwisata turut berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi ini.
Direktur Retail Bank Mandiri, Donsuwan menyebutkan, Bali memanfaatkan destinasi wisatanya untuk bisnis turunan yang lain. Dia mencontohkan harga minuman di Bali yang jauh berbeda dari daerah lain.
"Di Jakarta kita biasa beli es kelapa Rp 10.000 dapat, di Bali? Nggak mungkin, pasti sekitaran Rp 50.000. Tapi pembelinya nggak protes, karena memang ini daerah wisata. Jadi marginnya ini luar biasa, potensi pariwisata ini memang besar," ujarnya di Bali, Kamis (12/9/).
Alasan lainnya ialah pemanfaatan lahan masyarakat adat untuk berbisnis. Contohnya, Desa Kutuh. Alih-alih mencari lahan atau membelinya, pemerintah desa mengajak masyarakatnya untuk berbisnis dan memajukan ekonomi desa.
"Wisata Paragliding milik Desa Kutuh ini tanpa modal uang. Lahan milik masyarakat adat, parasutnya juga, kita tinggal buat pelatihan dan menawarkannya ke wisatawan," ungkap Kepala Desa Adat Kutuh, I Made Wenda.
Wena menyebutkan dari 80 hektare lahan masyarakat adat, 15 hektare telah digunakan untuk aktivitas ekonomi. Keuntungan dari bisnisnya nanti akan disetor ke lembaga perkreditan desa (LPD). Dananya akan digunakan untuk membiayai kegiatan adat dan ritual keagamaan di desa.
"Per tahun saja, desa ini mengeluarkan uang Rp 3 miliar untuk ritual keagamaan. Dananya tidak minta ke pemerintah, karena memang tidak disediakan. Gimana caranya kita bisa gelar ritual keagamaan, ya, kita manfaatkan desa untuk berbisnis," ujar I Made Wena.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen
Ada pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.
Baca SelengkapnyaPemerataan Ekonomi di Bali, Gibran: Kita Kaji Pembangunan Bandara di Buleleng
, jadi kita kaji pembangunan bandara di Buleleng, agar muncul titik pertumbuhan ekonomi baru." ujar Gibran
Baca SelengkapnyaSambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud
Indikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan di Balik Aturan Turis Asing Wajib Bayar Rp150.000 untuk Masuk Bali Berlaku Mulai Besok
Dengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca SelengkapnyaBukan Kelebihan Wisatawan, Tapi Bali Sedang Alami Kondisi Ini
Kemenparekraf memiliki tugas penting agar wisatawan juga mengenal Bali secara luas.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPeta Wisata Bali yang Indah dan Menakjubkan, Cocok Jadi Pilihan Libur Akhir Pekan
Peta wisata Bali dapat menjadi penuntun Anda saat hendak berlibur ke sana bersama keluarga, sahabat, ataupun sendirian.
Baca SelengkapnyaBertemu Pj Gubernur, Industri Pariwisata Bali Sampaikan Aspirasi Soal Pungutan Wisman
Diharapkan, dana yang terkumpul nantinya dialokasikan pula untuk kegiatan yang dampaknya dirasakan langsung oleh wisatawan.
Baca Selengkapnya