Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok Kondisi Keuangan Garuda Indonesia yang Disebut Telah Bangkrut

Menengok Kondisi Keuangan Garuda Indonesia yang Disebut Telah Bangkrut Garuda Indonesia. ©2016 Merdeka.com/iqbal s nugroho

Merdeka.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, secara teknis PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sudah dalam kondisi bangkrut. Meski demikian keputusan itu belum berlaku secara legal.

Lalu bagaimana kondisi keuangan Garuda Indonesia saat ini?

Pria yang akrab disapa Tiko itu menjelaskan, kondisi keuangan Garuda Indonesia saat ini memiliki ekuitas negatif sebesar USD2,8 milliar atau sekitar Rp40 triliun hingga September 2021. Artinya, perusahaan memiliki utang yang lebih besar ketimbang asetnya.

Di mana, saat ini liabilitas atau kewajiban Garuda Indonesia mencapai USD9,8 miliar. Hal ini berbanding terbalik dengan asetnya yang hanya sebesar USD6,9 miliar.

"Neraca Garuda sekarang mengalami negatif ekuitas USD2,8 milliar, ini rekor. Dulu rekornya dipegang Asuransi Jiwasraya, sekarang sudah disalip Garuda," terang Tiko, dikutip Youtube DPR, Jakarta, ditulis Rabu (10/11).

Secara rinci, dia menjelaskan, liabilitas Garuda Indonesia mayoritas berasal dari utang kepada lessor yang nilainya mencapai USD6,35 miliar. Maskapai itu juga punya utang ke bank sekitar USD967 juta dan utang dalam bentuk obligasi wajib konversi, sukuk, dan KIK EBA sebesar USD630 juta.

"Jadi memang utang ke lessor paling besar, USD6,35 miliar. Ada komponen jangka panjang dan komponen tidak terbayar dalam jangka pendek. Tentunya dengan kondisi seperti ini, mengalami ekuitas negatif," jelasnya.

Total liabilitas Garuda Indonesia yang sangat besar itu, juga disebabkan kebijakan pencatatan dalam laporan keuangan. Perseroan menerapkan PSAK 73 yang membuat dampak penurunan ekuitas semakin dalam, sebab pengakuan utang masa depan menjadi dicatat saat ini.

Persetujuan Kreditur untuk Kurangi Utang Jadi Kunci Penyelamatan Garuda Indonesia

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menyebut bahwa salah satu kunci sukses restrukturisasi Garuda Indonesia adalah persetujuan kreditur. Dia mengatakan, untuk menyelamatkan maskapai pelat merah itu perlu dilakukan bersama-sama lewat negosiasi.

"Jadi kita harus lakukan negosiasi untuk mengurangi jumlah utang, atau istilah perbankan-nya haircut. Untuk bisa mengurangi jumlah utang dari USD 9,7 miliar sampai ke USD 2,6 miliar," katanya dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (9/11).

Dia menekankan, persetujuan kreditur jadi kunci utama suksesnya restrukturisasi di tubuh Garuda Indonesia. "Ini penting karena tanpa persetujuan, tidak mungkin pemegang saham bisa bergerak, nasib Garuda Indonesia ini bukan hanya di tangan pemegang sahamnya," katanya.

Wamen menegaskan bahwa negosiasi dengan kreditur Garuda Indonesia masih terus dilakukan. "Karena krediturnya juga harus menyadari bahwa tanpa ada signifikan haircut, ini tidak akan viable balanced nya ini kami sedang berdiskusi secara aktif sebulan dua bulan terakhir dengan para lessor dengan para bank termasuk himbara, dan pertamina juga, bahwa memang para kreditur ini harus mengakui bahwa kondisi garuda sekarang dan menerima bahwa harus ada pengurangan utang yang signifikan," katanya.

Wamen Tiko mengatakan, dengan langkah negosiasi kepada para lessor mampu menekan biaya signifikan. Namun, yang jadi kendala saat ini yakni banyaknya lessor yang perlu diajak negosiasi.

"Harapannya negosiasi ini bisa tekan biaya leasing hingga 50-60 persen. dan lessor ini cukup banyak ada 32 lessor yang harus dinegosiasi," katanya.

Dia mengatakan, dari 32 lessor ini perlu negosiasi yang berbeda-beda. Pasalnya, setiap lessor memiliki masing-masing penyewaan pesawat yang berbeda. Jadi, kata dia, negosiasi harus dilakukan satu per satu.

"Masing-masing lessor punya solusi yang berbeda-beda. Ini kami kesulitan dengan adanya 32 lessor dengan pesawat yang berbeda-beda jadi harus gunakan strategi yang juga berbeda-beda," katanya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah

Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Kondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek: Luka Bakar 90-100 Persen
Kondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek: Luka Bakar 90-100 Persen

Kondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Riuh Tawa Sidang MK saat Airlangga Bilang Bungkusan Bansos Tak Ada Warna Kuning, Hakim: Warna Lain Ada?
Riuh Tawa Sidang MK saat Airlangga Bilang Bungkusan Bansos Tak Ada Warna Kuning, Hakim: Warna Lain Ada?

Di tengah sidang, Airlangga minta izin untuk klarifikasi beberapa pemberitaan yang sedang ramai terkait Golkar dan bansos

Baca Selengkapnya
Gurita Bisnis Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Gurita Bisnis Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Gurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Baca Selengkapnya
Gibran Dinyatakan Langgar Aturan CFD, Ganjar: Silakan Segera Dihukum
Gibran Dinyatakan Langgar Aturan CFD, Ganjar: Silakan Segera Dihukum

Ganjar Pranowo ingin agar putra sulung Presiden Joko Widodo itu untuk segera dihukum.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Jawab TKN, Beberkan Bukti Surat Pemeriksaan Gibran Terkait Pembagian Susu di Car Free Day
Bawaslu Jawab TKN, Beberkan Bukti Surat Pemeriksaan Gibran Terkait Pembagian Susu di Car Free Day

Gibran sebelumnya mangkir dari undangan klarifikasi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
Dilaporkan Karyawan ke Polisi, Dirut Garuda Indonesia Beri Penjelasan Begini
Dilaporkan Karyawan ke Polisi, Dirut Garuda Indonesia Beri Penjelasan Begini

Irfan menjelaskan, pihaknya sangat menyayangkan informasi tersebut disebarluaskan dan masuk ke ranah publik.

Baca Selengkapnya
Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya
Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya