Mendag: Masyarakat lebih suka membeli HP ilegal
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan saat ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia tengah berkembang dengan baik. Namun, dia mengaku heran, dengan perekonomian yang baik, masyarakat Indonesia justru lebih menyukai membeli telepon seluler (handphone) ilegal (black market) dibanding handphone yang dijual secara resmi.
"Nomor manufakturnya belum terdaftar di pemerintah, tetapi yang beli ngantri. Handphone yang kita bisa beli di luar negeri harusnya bisa dibeli di Jakarta. Tapi dengan ini, akan hilang kesempatan kita," kata Gita di Hotel Atlet Century saat memberikan sambutan di acara Musda Barindo, Jakarta, Sabtu, (18/5).
Gita berharap kebiasaan membeli barang selundupan tidak terus dilakukan masyarakat. Hal itu, sedikit banyak akan mempengaruhi kondisi perekonomian.
"Negara seharusnya bisa mendapatkan pemasukan melalui datangnya barang impor. Namun dengan selundupan, negara justru mengalami kerugian," ujarnya.
Untuk itu masyarakat harus segera sadar bahwa pentingnya membeli barang yang legal atau resmi. Jangan sampai menjadi kebiasaan untuk membeli barang selundupan.
"Jangan sampai 20 tahun dari hari ini, kita masih membeli handphone di Shangai," tuturnya.
Sebelumnya, Gita Wirjawan bersama rombongan sempat melakukan blusukan ke kawasan pertokoan ITC Roxy Mas, Jakarta Barat. Kawasan itu dikenal sebagai salah satu pusat penjualan barang-barang elektronik, mulai dari telepon seluler hingga komputer.
Aksi blusukan Gita ini bertujuan mengawasi peredaran barang elektronik impor. Khususnya produk ponsel terbaru seperti BlackBerry Z10, tablet iPad, dan ponsel iPhone buatan Apple yang tidak memenuhi aturan pemerintah.
Saat menyambangi beberapa kios di lantai 1 dan 2 ITC Roxy, Gita dua kali menemukan kios sudah menjual BlackBerry Z10, tapi tidak memenuhi ketentuan yang diberlakukan.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia
Pemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaBukan karena Diskon, Bos Penyewa Toko di Mal Cemas Stok Lebaran Kosong Gara-Gara Kebijakan Ini
Pengusaha mendukung kebijakan lartas impor yang diharapkan bisa melindungi produk dalam negeri dari produk ilegal dengan harga miring.
Baca SelengkapnyaPolisi Gagalkan Peredaran Narkoba Lewat Jasa Ekspedisi di Garut, Begini Modusnya
Cara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca SelengkapnyaBerantas Impor Ilegal, Polri Ungkap 21 Perkara dan Musnahkan Barang Bukti Senilai Rp68 Miliar
Sigit menyebut, jika pihaknya telah mengungkap sebanyak 21 perkara atas kasus dugaan impor ilegal.
Baca SelengkapnyaKetahui Daftar Barang Impor yang Diizinkan Masuk Bea Cukai
Pemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaHP Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Rusak, Polisi Kesulitan Usut Kabar Kepergian ke Solo dan Hutang Pinjol
Kesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaKasus Penembakan Mapolda Lampung, Mobil Bodong Dipakai Pelaku Saat Beraksi Disita Polisi
barang bukti mobil Honda Jazz tersebut diduga kuat merupakan hasil curian yang akan dilakukan transaksi jual beli oleh para pelaku di jalan Pagar Alam.
Baca SelengkapnyaPenjual Bakso Nggak Mau Ngaku 'Intel' Meski Didesak, Padahal Gerobaknya Ada di Dalam Kantor Polisi
Mulai dari tas hingga gerobak tak luput dari pemeriksaan.
Baca Selengkapnya