Mendag Enggar tentukan porsi penjualan produk lokal di e-commerce
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, mengatakan telah mengundang asosiasi pengusaha e-commerce di Indonesia untuk membahas produk lokal di penjualan online yang selama ini tersisihkan oleh produk luar negeri. Rencananya Mendag beserta para pengusaha akan bertemu di kantornya pada Kamis (22/2).
"Saya akan meminta pada marketplace yang besar-besar agar mereka memberi prioritas untuk produk dalam negeri," kata Mendag, pada wartawan di Hotel Mulia, Senayan, Rabu (21/2).
Mendag Enggar akan meminta para pengusaha e-commerce untuk memberi perhatian lebih terhadap produk lokal. "Yang pasti kami akan imbau dulu supaya pengusaha yang besar ini membantu yang kecil," ujarnya.
Mendag mengatakan, pemerintah akan segera menetapkan besaran persentase tertentu yang harus dialokasikan e-commerce untuk barang-barang produksi dalam negeri. Akan tetapi, Mendag Enggar masih enggan mengungkap berapa persentase yang diinginkan pemerintah itu.
"Belum ada angka. Kita tidak mau memaksakan sesuatu yang akhirnya tidak workable," katanya.
Untuk diketahui, porsi produk lokal di e-commerce yang sangat kecil diungkapkan oleh BliBli, di mana dari 2,5 juta produk, hanya sekitar 100 ribu yang merupakan produk dalam negeri.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaAturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Media sosial TikTok dan TikTok Shop menggabungkan dua fitur tersebut, padahal secara aturan seharusnya memiliki izin operasi yang berbeda.
Baca SelengkapnyaHendi mengajak para santri untuk memahami peluang usaha yang ada pada aktivitas pengadaan barang / jasa pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah melarang adanya social commerce melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMeskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca SelengkapnyaLazada Indonesia (Lazada) bekerja sama dengan mitra pemberdaya atau enabler, di antaranya AHA Commerce, memiliki komitmen pemberdayaan brand dan penjual lokal.
Baca Selengkapnya