Mendag Enggar sebut beras impor khusus tak akan matikan petani RI
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan telah resmi mengumumkan impor 500.000 ton beras khusus dari Vietnam dan Thailand. Kemendag mengklaim beras khusus tersebut biasa digunakan untuk kepentingan komersil seperti di hotel dan rumah makan mewah.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menegaskan kebijakan impor beras tersebut tidak akan merugikan petani dalam negeri. Sebab, jenis beras impor tidak ditanam di Indonesia.
"Jangan kita pertentangkan seolah-olah itu impor itu akan memiskinkan petani, petani tetap juga dia adalah konsumen. Kenaikan beras yang tinggi itu meningkatkan laju inflasi karena beras memberikan kontribusi pada inflasi yang tinggi," kata Menteri Enggar di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/1).
Menteri Enggar mengungkapkan, berdasarkan data yang diterima, kosongnya stok beras dan tingginya harga membuat masyarakat terpaksa mengurangi porsi konsumsi mereka.
"Apakah kita tidak tersentuh nurani kita pada saat kita tahu rakyat itu (konsumsi berasnya) dari 5 Kg jadi 3 Kg? Rakyat saya memakan nasi aking, apa ini kita biarkan itu?" ujarnya.
Waktu kedatangan dipilih sesegera mungkin agar tidak mengganggu musim panen raya padi Indonesia yang diperkirakan akan jatuh pada Februari hingga Maret mendatang.
"Ini untuk mengisi posisi stok kita dan insya allah akan masuk sejak akhir Januari. Bagaimana dengan hasil panen? Wajib dibeli oleh Bulog sesuai dengan ketentuan dan harga acuan yang telah ditetapkan," ujarnya.
Menteri Enggar menegaskan impor beras bukan merupakan hal tabu. Impor beras dinilai sebagai solusi sementara mengisi kekosongan stok beras dalam negeri.
"Pada dasarnya perdagangan adalah ada impor ada ekspor, kita pun pernah ekspor jadi sudahlah ini adalah solusi yang temporary sampai dengan kondisi harga stabil dan stok dan sudah mulai panen."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaImpor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca Selengkapnya