Masyarakat Diajak Ikut Sosialisasi Manfaat Produk Tembakau Alternatif
Merdeka.com - Gerakan Bebas TAR dan Asap Rokok (GEBRAK!) mengajak semua industri produk tembakau alternatif untuk mensosialisasikan manfaat rokok elektronik. Saat ini, produk hasil pengembangan inovasi industri tembakau tersebut masih dianggap memiliki bahaya kesehatan yang sama dengan rokok.
Ketua GEBRAK! sekaligus Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Aryo Andrianto mengatakan, produk tembakau alternatif memiliki potensi manfaat yang dapat digunakan sebagai strategi pengurangan jumlah perokok di Indonesia.
"Kami mengajak kawan-kawan semua untuk bersama-sama mengubah pandangan negatif terhadap produk tembakau alternatif. Pandangan tersebut justru akan semakin mengabaikan manfaat yang sesungguhnya dihadirkan oleh produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan," kata Aryo di Vape Fair Jakarta 2019, di Jakarta, Minggu (8/9).
Menurutnya, maraknya pandangan negatif terhadap produk tembakau alternatif dikarenakan minimnya informasi yang komprehensif mengenai produk tersebut kepada masyarakat. Padahal, sejumlah hasil penelitian lokal dan internasional membuktikan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok.
Berdasarkan hasil penelitian dari UK Committee on Toxicology (COT), bagian dari Food Standards Agency, menyimpulkan produk tembakau yang dipanaskan mengurangi bahan kimia berbahaya sebesar 50 hingga 90 persen dibandingkan dengan rokok.
Hal ini juga diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan Institut Federal Jerman untuk Penilaian Risiko (German Federal Institute for Risk Assessment) pada 2018 lalu. Hasil riset itu menyatakan produk tembakau yang dipanaskan memiliki tingkat toksisitas (tingkat merusak suatu sel) yang lebih rendah hingga 80-99 persen daripada rokok.
"Pemerintah seharusnya dapat belajar dari hasil penelitian tersebut dan memanfaatkannya untuk mengatasi masalah rokok di Indonesia melalui penggunaan produk tembakau alternatif. Jangan sampai, momentum untuk mengatasi permasalahan angka perokok yang tak kunjung turun di Indonesia terlewatkan begitu saja," imbuhnya.
Pemerhati Kesehatan Publik Tri Budhi Baskara menambahkan, produk tembakau alternatif tidak menghasilkan TAR, senyawa karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker karena tidak melalui proses pembakaran. Hampir dari 7.000 bahan kimia yang ada di dalam rokok, 2.000 diantaranya terdapat pada TAR.
"Ketika asap rokok dihirup, TAR membentuk lapisan lengket di bagian dalam paru-paru yang dapat menyebabkan kanker, kehancuran kantung udara paru-paru (emfisema), dan berbagai masalah lainnya di organ vital tersebut," ujarnya.
Anggapan yang salah lainnya yakni nikotin juga disebut sebagai salah satu zat berbahaya bagi kesehatan. Tri menjelaskan nikotin hanya memberikan efek adiktif dan psikoatif. Namun, perlu diketahui bahwa nikotin bukan penyebab utama penyakit terkait rokok, seperti yang sering diberitakan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri Kreatif Temui Kemenparekraf Bahas Rencana Larangan Iklan Produk Tembakau, Ini Hasilnya
Pengetatan aturan rokok dalam RPP Kesehatan sebagai aturan turunan UU Kesehatan dinilai akan berdampak bagi masa depan industri kreatif nasional.
Baca SelengkapnyaAturan Produk Tembakau Diperketat, Begini Dampak dan Perkiraan Kerugian Ekonomi Ditanggung Negara
Penerapan pasal tembakau pada RPP Kesehatan akan menyebabkan penurunan penerimaan perpajakan hingga Rp52,08 triliun.
Baca SelengkapnyaJual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Beras Mahal, Warga Lebak Terpaksa Beralih Makan Singkong
Warga Rangkasbitung mengaku memilih mengonsumsi singkong sebagai makanan alternatif saat harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar
Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaSaran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca Selengkapnya5 Manfaat Menjaga Pola Makan Sehat, Berikut Cara Memulainya
Pola makan yang baik dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk menjaga berat badan, meningkatkan energi, dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Baca Selengkapnya67 Tebak-tebakan Lucu Ala Bapak-bapak Receh di Media Sosial, Lawas Tapi Bikin Ngakak
Meski dirasa cukup receh di kalangan generasi muda, namun nyatanya tebak-tebakan lucu ala bapak-bapak justru tetap bisa menghadirkan gelak tawa.
Baca SelengkapnyaAturan Pengetatan Produk Tembakau Bisa Buat Negara Rugi, Benarkah?
Pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan akibat konsumsi rokok secara langsung dan tidak langsung sebesar sebesar Rp34,1 triliun.
Baca Selengkapnya