Masyarakat Berpendapatan Rendah Paling Banyak Terkena Dampak Covid-19
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, masyarakat berpenghasilan rendah paling besar terkena dampak pandemi Covid-19. Hal ini sesuai dengan survei yang dilakukan oleh Bappenas.
"Masyarakat mengalami penurunan pendapatan akibat Covid-19. Masyarakat kelompok pendapatan rendah dan menengah terkena dampak yang lebih besar akibat Covid-19," ujar Suharso dalam rapat bersama DPR, Jakarta, Senin (30/8).
Dari hasil riset yang dilakukan, sebanyak 26 persen tulang punggung keluarga pada kuartal 3 berhenti bekerja. Kemudian, sekitar 50 persen pada kuartal 1 dan 2 mengalami penurunan pendapatan.
"Mereka rata-rata bekerja mendapatkan penghasilan untuk digunakan di hari yang sama," jelas Suharso.
Dari data Bappenas, kelompok penghasilan kurang dari atau sama dengan Rp1,8 juta sebanyak 70,5 persen menyatakan pendapatannya menurun. Kemudian penghasilan tertinggi sebesar Rp7,2 juta hanya 30,3 persen yang menyatakan pendapatan menurun.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita
Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya