Maskapai Merpati menunggu mati
Merdeka.com - Nasib penyelamatan maskapai penerbangan nasional PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA) semakin tidak jelas arahnya. Tahun lalu pemerintah sempat menjanjikan untuk menyelamatkan Merpati dari lilitan utang yang hingga saat ini jumlahnya menyentuh Rp 7,3 triliun.
Namun janji tersebut belum juga terealisasikan hingga saat ini. Maskapai ini seolah tinggal menunggu ajalnya saja. Apalagi pemerintah melalui Kementerian BUMN memastikan tidak akan memberikan suntikan dana segar untuk maskapai penerbangan pelat merah ini. Satu-satunya jalan hanya dengan kerja sama pihak lain.
"Yang jelas pemerintah tidak mau menginjeksi lagi. Terserah mau kerja sama sama siapa saja silakan," ujar Deputi restrukturisasi dan industri strategis Kementerian BUMN Wahyu Hidayat usai rapim di kantor Pertamina Pusat, Kamis (9/4).
Sejauh ini, Kementerian BUMN menyatakan ada dua pihak yang mau bekerja sama operasional dengan Merpati. Dua produsen pesawat, Xi'an Aircraft Industrial Corporation asal China dan Sukhoi asal Rusia menyatakan minat menjadi investor sekaligus menyelesaikan persoalan yang dihadapi Merpati. Xian sendiri merupakan produsen pesawat jenis MA-60 yang saat ini juga dioperasikan Merpati. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan kelanjutan kerja sama tersebut.
Usai bertemu Wahyu untuk mengetahui kondisi riil Merpati, kedua perusahaan tersebut belum menindaklanjuti kembali. Wahyu mengakui, dalam pertemuan itu, pihaknya membuka lebar pintu kerja sama dalam bentuk apapun.
"Rusia dan China ketemu saya. Mau kerja sama dengan Merpati silakan. Bawa pesawat silakan. Bentuknya kerja sama apa terserah," katanya.
Namun, hingga saat ini kedua perusahaan belum menemuinya lagi. Alasannya, Xian dari China merupakan perusahaan BUMN asal negeri tirai bambu jadi harus memberikan laporan terlebih dahulu kepada pemerintahnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaMisi AHY Bersih-Bersih Kementerian ATR/BPN: Bidik Sengketa Tanah & Beri Kenyaman Investor
Langkah ini perlu dilengkapi dengan memberikan kepastian hukum
Baca SelengkapnyaPemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaPulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaCerita Bahlil Dapat Warisan Investasi Mangkrak Senilai Rp708 Triliun, Sindir Tom Lembong?
Dalam kurun tiga tahun dia mengklaim berhasil menuntaskan investasi yang sempat mangkrak, sebesar Rp558,7 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Banyak Investor Antre Mau Bangun IKN: Tapi Disaring Sesuai Kebutuhan
Pemerintah melakukan verifikasi dan penyaringan investor sesuai kebutuhan di IKN.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnya