Masih banyak masalah, Hatta ngotot BLSM lebih baik dari BLT

Merdeka.com - Saat pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), akhir pekan lalu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa memantau langsung ke lapangan. Saat itu Hatta mengklaim pembagian BLSM berjalan lancar dan jauh lebih baik dari bantuan serupa yakni BLT, saat kenaikan harga BBM 2008 lalu.

Namun, tidak semua berjalan lancar. Masih banyak problem atau masalah yang dihadapi saat pembagian BLSM. Salah satunya, banyak warga miskin yang tidak dapat kartu perlindungan sosial (KJS) sebagai kartu sakti untuk mencairkan BLSM.

Hatta pun masih ngotot menyebut proses pembagian BLSM berjalan lancar. "Dari pantauan kita, jauh lebih tertib dibandingkan 2008 dan 2005. Mengapa lebih tertib, karena diberitahu jam-nya, kapan mengambil dan yang mengambil itu berbeda dengan 2008-2005, karena mereka yang betul-betul memegang kartu yang berhak," kata Hatta di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6).

Untuk mendapatkan BLSM, warga yang ingin mencairkannya diwajibkan membawa KPS dan ditunjukkan kepada petugas PT Pos Indonesia. Kondisi itu lebih baik dibandingkan penggunaan kupon, sehingga bisa disalahgunakan, atau digunakan orang yang tidak berhak mengambilnya.

Disinggung mengenai BLSM yang tidak tepat sasaran, Hatta menanggapi santai. Dia membandingkan dengan BLT. "Kupon (BLT) bisa dititipkan orang, bisa dijualnya dengan orang, sehingga kesan tidak tepat sasarannya itu tinggi. Kalau sekarang, kalau pun ada tidak tepat sasaran, kecil sekali," tegasnya.

Dengan lancarnya pembagian BLSM tersebut, pemerintah kini akan mengawasi peningkatan harga pangan secara nasional. Terlebih, saat ini masyarakat tengah bersiap-siap menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri.

"Memang ada kenaikan karena memang menjelang puasa, menjelang lebaran, tapi kita akan tetap kekurangan, tidak ada unsur spekulasi," pungkasnya.