Maret 2016, kredit bermasalah Bank Mandiri naik 1,16 persen
Merdeka.com - PT Bank Mandiri (Persero) mencatat rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans/NPL) hingga Maret 2016 meningkat 1,16 persen dari 2,89 persen (gross) dan 0,85 persen (nett). Hal ini dikarenakan adanya perlambatan ekonomi dan sektor pertambangan yang belum menunjukan pemulihan sehingga berdampak pada kredit bermasalah di sektor tersebut.
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan rasio NPL ini mengalami kenaikan dari NPL kuartal I-2015 sebesar 1,83 persen (gross) dan 0,53 persen (nett).
"NPL naik lebih disebabkan pada industri kelas menengah seperti batu bara dan sekitarnya, baja, tongkang dan rokok. Ini dampak dari penurunan kondisi ekonomi saat ini," ujar Kartika di kantornya, Jakarta, Senin (16/5).
Secara keseluruhan, Bank Mandiri dan anak usahanya juga mencatatkan kenaikan NPL menjadi 3,18 persen (gross) dan 1,36 persen (nett) pada kuartal I-2016 dari 2,27 persen (gross) dan 0,89 persen (nett) pada kuartal I-2015.
Selain itu, kredit bermasalah sektor komersial Bank Mandiri juga meningkat, di mana NPL kredit sektor komersial naik dari 2,6 persen menjadi 4,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Mereka yang ada di segmen menengah itu kan sangat bergantung pada satu revenue source (sumber pendapatan). Sehingga kalau revenue source-nya bermasalah, maka kemampuan bayarnya juga akan bermasalah sehinga kualitas pembayaran kreditnya jadi terganggu," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaLaba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023
Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaKredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaPangkas Kredit Macet Rp900 Miliar, Begini Prediksi Kinerja BTN di 2024
Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaBank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca Selengkapnya