Marak teror bom, bagaimana nasib pertumbuhan ekonomi Indonesia?
Merdeka.com - Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro mengatakan teror bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya tidak akan mempengaruhi prediksi pertumbuhan perekonomian Indonesia di 2018.
"Saya rasa berbicara yang terjadi di Surabaya patut disesalkan, saya percaya society Indonesia sudah matang dan tidak mentolerir hal-hal itu. Saya rasa tidak akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi yang diprediksikan akan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata Rino, di kantornya, Senin (14/5).
Dia pun mengimbau agar pelaku usaha tetap optimis sebab kondisi perekonomian Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang baik. "Saya rasa ini tidak jadi setback bagi pelaku usaha, harus resiliance terhadap ini dan tetap optimistis karena fundamental yang baik," ujarnya.
Rino berharap rangkaian teror yang saat ini terjadi di Tanah Air tidak akan mengganggu jalannya perekonomian. "Jangan sampai ini mengganggu pertumbuhan ekonomi."
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyatakan pemerintah tidak akan membiarkan aksi teror bom di Surabaya mempengaruhi perekonomian Indonesia. Dia pun memastikan saat ini aksi radikal akan terus ditangani.
Dia menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan aksi teror menghilangkan persepsi positif terhadap perekonomian Indonesia. Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang membaik, hal tersebut tercermin pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang meningkat, kondisi moneter yang kondusif dan perekonomian masyarakat yang menggeliat.
"Tentu kita berkepentingan untuk tidak membiarkan suatu teror itu, kemudian menghilangkan kepercayaan dan persepsi positif pada ekonomi kita," tuturnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPrabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca Selengkapnya