Luncurkan Big Data, BI undang seluruh pengusaha bisnis online
Merdeka.com - Bank Indonesia akan memanfaatkan teknologi internet untuk mendukung pengambilan keputusan, pembuatan kebijakan dan sistem informasi. Teknologi tersebut dirangkum dalam sebuah sistem yang dinamakan Big Data.
Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI, Yati Kurniati mengungkapkan dalam satu dekade terakhir, kemajuan teknologi internet telah mendorong munculnya berbagai aktivitas ekonomi baru berbasis digital (web based), yang mencakup antara lain transaksi keuangan, perdagangan barang dan jasa. Dimana transaksi melalui e-commerce dan jumlah perusahaan berbasis financial technology bertumbuh dengan pesat.
"Meluasnya berbagai aktivitas berbasis digital tersebut telah menciptakan data dan informasi dalam jumlah yang besar dan dihasilkan dengan sangat cepat, serta variasi data yang tercipta juga sangat beragam. Data yang sangat besar tersebut menyimpan begitu banyak informasi dan pengetahuan, yang apabila dapat diolah dengan baik, dapat memberikan manfaat yang luar biasa," kata Yati, di Gedung BI, Senin (7/8).
Yati mengatakan, selama ini terdapat beberapa kebutuhan data yang tidak dapat dipenuhi secara cepat dengan menggunakan sumber data dan metode konvensional atau eksisting sehingga diperlukan sebuah terobosan baru.
"Big Data adalah data dimana ukuran, keragaman, dan kompleksitasnya membutuhkan teknik dan algoritma analitik tertentu untuk mengelola, mengambil manfaat dan pengetahuan yang tersembunyi di dalamnya.
Karakter utama dalam 5V yakni Volume, Velocity, Variety, Veracity, dan Value," jelasnya.
Big Data analytic dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan pendekatan mutakhir diberdayakan untuk memperkuat informasi dan analisis untuk pengambilan keputusan di Bank Indonesia, melengkapi pemanfaatan data terstruktur yang telah dilakukan selama ini.
Meski demikian, Yati menegaskan bahwa sistem Big Data tidak sama dengan apa yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Big Data dibentuk berdasarkan keinginan adanya suatu terobosan berupa kolaborasi yang erat antara pemangku kebijakan, akademisi, dan industri dalam mendorong pemanfaatan data guna memastikan potensi digital Indonesia yang sangat besar tersebut dapat ditransformasikan untuk pada akhirnya berkontribusi secara konkrit dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Big data diharapkan dapat memperkuat proses pengambilan keputusan di sektor Moneter, SSK, dan SP-PUR melalui peningkatan kualitas data dan analisia, serta menjadi komplemen dari pemanfaatan data terstruktur yang telah dilakukan selama ini," ungkapnya.
Big Data sudah digagas sejak 2014 silam dan merupakan salah satu dari lima program transformasi Arsitektur Fungsi Strategis BI 2014-2024. Program ini diharapkan bisa mempercepat langkah BI dalam mengendalikan inflasi dan mendukung tercapainya stabilitas sistem keuangan. Termasuk pengembangan proyek-proyek strategis.
Hal ini sejalan dengan Transformasi Menuju Bank Indonesia 2024, salah satu bagian dari temanya adalah 'state of the art technology' yakni mendorong BI untuk memanfaatkan teknologi dan pendekatan mutakhir yang akan membantu dalam mencapai visi dan misinya secara efektif dan efisien.
"Kedepan, hasil Big Data yang sudah teruji di BI diharapkan dapat dimanfaatkan secara luas oleh publik sebagai pelengkap indikator ekonomi dan keuangan," pungkasnya.
Untuk memperkenalkan Big Data kepada publik, BI akan menggelar Program Seminar Nasional Big Data pada Rabu (9/8) mendatang. Rencananya, seminar tersebut akan dihadiri oleh Gubernur BI Agus Martowardojo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, beberapa kepala daerah serta CEO dari e-commerce seperi Tokopedia dan Traveloka.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Pentingnya Keterbukaan Informasi di Era Digitalistasi, Khususnya Bisnis Perbankan
Dalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaData Kuantitatif adalah Data yang Berbentuk Angka, Ini Penjelasannya
Penerapan data kuantitatif sangat luas dan memengaruhi berbagai bidang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaBanjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaTransaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaDaftar Bank Pemerintah Berikut Fungsi dan Tujuannya, Simak Lebih Lanjut
Saat ini, bank pemerintah adalah bank yang paling berpengaruh dalam industri perbankan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBegini Strategi Komunikasi Diterapkan Perbankan di Era Digital
Aktivitas komunikasi secara internal maupun eksternal terus diperkuat Bank DKI khususnya dalam menyampaikan berbagai perkembangan, capaian kinerja.
Baca Selengkapnya