Literasi Rendah Jadi Penyebab Tak Optimalnya Pengelolaan Wakaf Uang di Indonesia
Merdeka.com - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mengakui bahwa perkembangan wakaf uang di Indonesia belum optimal. Hal itu disebabkan rendahnya literasi nazhir mengenai pengelolaan wakaf uang.
Kepala Divisi Dana Sosial Syariah KNEKS, Urip Budiarto mengatakan, potensi wakaf uang di Indonesia ini sangat besar. Lantaran Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia.
"Kalau bicara wakaf uang ini masih memiliki tantangan besar kalau kita bicara potensi menurut BWI (Badan Wakaf Indonesia) potensinya Rp180 triliun, kemudian berdasarkan beberapa penelitian juga disebutkan potensinya antara Rp3 triliun sampai Rp 11 triliun, ada juga yang sebut Rp120 triliun,” kata Urip dalam Gerakan Nasional Wakaf Uang: Antara Cita-Cita dan Realita, Selasa (9/2).
Selain itu, Urip menyebut ada tantangan lainnya yang dihadapi wakaf uang, yakni terkait konsolidasi data. Berdasarkan data dari Badan Wakaf Indonesia (BWI), pengumpulan wakaf berupa uang baru dikelola oleh 92 nazhir dari 264 lembaga yang terdaftar di BWI baru mencapai Rp819,36 miliar,
"Di mana Rp580,53 miliar-nya itu melalui wakaf melalui uang atau project based. Ini project based yang dikelola oleh nazhir wakaf di lapangan dan juga wakaf uang. Uangnya sebagai harta wakaf, padahal infrastruktur pendukungnya sudah ada 23 bank syariah yang menjadi LKS PWU,” katanya.
Fokus 4 Aspek
Dengan begitu, KNEKS memfokuskan 4 aspek dalam pengelolaan wakaf uang agar bisa dikelola dengan baik. Pertama, KNEKS akan meningkatkan pemanfaatan teknologi serta optimalisasi riset-riset dalam bidang wakaf.
Kedua, mengoptimalkan regulasi kelembagaan wakaf agar lebih up to date, sehingga bisa lebih menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Ketiga, merevitalisasi BWI agar kinerjanya lebih optimal dalam mengelola wakaf yang luar biasa besar.
"Keempat, bagaimana meningkatkan kompetensi nazhir, Kita paham nazhir itu umumnya masih berangkat dari ranah sosial. Sehingga tidak banyak nazhir yang punya kompetensi manajemen ataupun pengelolaan bisnis," sebutnya.
Oleh karena itu, dengan memfokuskan empat aspek tersebut KNEKS optimis wakaf uang di Indonesia akan berjalan dengan baik dan bisa memenuhi target dari BWI.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta Jawa Barat sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional bisa memaksimalkan potensi keuangan syariah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaAngka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaMenteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.
Baca Selengkapnya