Lirik potensi bisnis Rp 176 triliun, Adhi Karya ingin garap pengolahan limbah migas
Merdeka.com - PT Adhi Karya (Persero) Tbk akan melebarkan sayap usahanya ke bidang pengolahan limbah sektor minyak dan gas (migas). Perusahaan konstruksi pelat merah ini mengincar potensi bisnis hingga Rp 176 triliun.
"Jadi memang kami mengusulkan (dalam RUPS) A ada penambahan SBU (Sertifikat Badan Usaha) ini terkait beberapa peluang ke depan ini yang sangat besar di pengolahan limbah," ujar Direktur Operasi I PT Adhi Karya, Budi Saddewa Soediro, dalam konferensi pers di Kantor Adhi Karya, Jakarta, Jumat (13/4).
"Potensinya secara keseluruhan bisa mencapai Rp 176 triliun. Sekarang ini sudah jatuh tempo sekitar Rp 8,6 triliun," imbuhnya.
Dia mengakui potensi bisnis ini sangat besar. Hal ini mengingat banyaknya konsesi perusahaan minyak dan gas di Indonesia yang berakhir, di antaranya Chevron di Kalimantan konsesinya berakhir tahun ini.
"Blok Mahakam sudah berakhir 2017 lalu. Ada juga yang berakhir di tahun 2022-2023 seperti Petrochina, Conocco Philips, British Petroleum," terang dia.
"Saya rasa belum banyak yang menggarap ini. Harapan kami bisa masuk proyek ini, sudah diusulkan tadi dan disetujui (dalam RUPST)," lanjut dia.
Berdasarkan UU No 22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi pasal 40 ayat 3, perusahaan-perusahaan yang mendapat kontrak karya terkait dengan operasi tambang yang sudah berhasil harus melakukan pemulihan lingkungan. Hal ini menjadi sasaran bisnis baru perusahaan berplat merah ini.
"Potensinya sangat besar kalau kita hitung berdasarkan luasan yang tercemar maka tercatat 800 area tercemar, dengan luas 170 km2. Volume yang telah teridentifikasi sebesar 7 juta m3- 8 juta m3," jelas dia.
Adhi Karya sendiri akan bekerja sama dengan laboratorium milik Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam bisnis ini. Selain itu, saat ini perseroan masih akan mengkaji teknologi yang dibutuhkannya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaDua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaMantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaKerja sama memungkinkan untuk dikembangkan ke berbagai bentuk lainnya yang akan mendukung bisnis dan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan dalam negeri akan energi minyak dan gas secara volumetrik masih akan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaDua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaMerauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca Selengkapnya