LIPI: Indonesia sulit jadi negara maju
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia sering sekali membanggakan stabilnya perekonomian Indonesia dalam menghadapi gejolak perekonomian dunia. Baru-baru ini, pemerintah juga mengklaim telah menyiapkan diri dalam menghadapi kebijakan tappering off Amerika pada Januari nanti.
Namun demikian, Peneliti Pusat Ekonomi LIPI, Latief Adam, tidak sependapat dengan pemerintah. Menurut Latief perekonomian Indonesia hanya stabil di tingkat rendah. Ada atau tidaknya krisis global perekonomian Indonesia masih tetap tumbuh rendah.
"Pemerintah seolah-olah menyebut ekonomi kita tahan gejolak perekonomian global. Boleh jadi stabil tapi stabil tingkat rendah. Dibandingkan dengan Singapura kena krisis dan setelah krisis tumbuh mereka lebih jauh tinggi. Kita usai krisis tumbuhnya tidak jauh beda misalnya 4 persen ke 6 persen," ucap Latief dalam seminar LIPI di Kantor Pusat LIPI, Jakarta, Senin (23/12).
Menurut Latief, jika pemerintah terus membiarkan kondisi seperti ini terus berlanjut maka Indonesia akan sangat sulit keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap. Hal ini berdampak pasti pada sulitnya Indonesia bergerak jadi negara maju.
Topik pilihan: Rupiah Merosot | rupiah
"Kalau kita tetap mengandalkan ekonomi tumbuh 6 persen, sulit keluar dri middle income trap. Kita sangat sulit beranjak jadi negara maju. Sulit keluar dari masalah sosial ekonomi seperti pengangguran," tegasnya.
Kondisi sulitnya Indonesia keluar dari negara maju menurut Latief disebabkan faktor kurang gaulnya perekonomian Indonesia. Rasio ekspor-impor terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) masih sangat kurang, begitu juga dengan investasi. Pergerakan ekonomi Indonesia saat ini hanya didorong dari pasar modal.
"Kita ini ekonomi stabil rendah karena perekonomian kita kurang gaul. Ini juga karena institusi keuangan manfaatnya tidak terlalu optimal mendukung ekonomi berkualitas," tutupnya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies-Cak Imin Janji Ekonomi Hijau Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia, Begini Strateginya
Hal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Sinergi TNI-Polri Mutlak: Hilangkan Ego Sektoral
Jokowi menilai Indonesia berpeluang besar untuk menjadi negara maju dan keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah
Baca Selengkapnya