Likuiditas Memadai, BI Sebut Suku Bunga Perbankan Masih Memungkinkan Turun
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memastikan kondisi likuiditas perbankan tetap memadai dan mendukung berlanjutnya penurunan suku bunga. Hal ini tercermin pada rerata harian volume pasar uang antar bank (PUAB) Mei 2020 yang tetap tinggi yakni Rp9,9 triliun. Selain itu, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tetap besar yakni 25,14 persen pada April 2020.
Perkembangan ini berdampak positif pada penurunan suku bunga. Pada Mei 2020, rerata suku bunga PUAB O/N dan suku bunga JIBOR tenor 1 minggu bergerak stabil di sekitar level BI7DRR yakni 4,33 persen dan 4,60 persen. Rerata tertimbang suku bunga deposito dan kredit modal kerja menurun menjadi 5,84 persen dan 9,60 persen.
"Penurunan suku bunga ini sejalan dengan transmisi penurunan suku bunga Bank Indonesia yang telah dilakukan, dan strategi Bank Indonesia dalam menjaga kecukupan likuiditas perekonomian," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers, Kamis (18/6).
Di tengah kondisi suku bunga yang menurun ini, kata Perry, pertumbuhan peredaran uang M1 dan M2 pada April 2020 masih lemah yakni tercatat 8,4 persen (yoy) dan 8,6 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya. Perkembangan ini dipengaruhi perekonomian yang belum kuat sehingga mengakibatkan lemahnya permintaan uang, termasuk permintaan kredit.
"Ke depan, Bank Indonesia terus memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional, khususnya restrukturisasi kredit perbankan," pungkas dia.
Bunga Kartu Kredit Indonesia Tertinggi di Dunia
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengaku suku bunga kartu kredit Indonesia tertinggi di seluruh dunia. Suku bunga yang diterapkan oleh perbankan kepada nasabah yakni berkisar 26,6 persen per tahun.
"Itu suku bunga kartu kredit Indonesia tertinggi seluruh dunia, 26,6 persen. Mbok diturunkan," ujar Perry saat memberikan keterangan dalam Video Conference di Jakarta, Rabu (22/4).
Perry mengatakan, penurunan suku bunga di tengah pandemi Virus corona sangat penting dilakukan agar memberikan kemudahan berbelanja bagi masyarakat. Sehingga dapat mengurangi aktivitas di luar ruangan.
"Bukan ngajarin ngutang lho ya. Tapi kan zaman lagi susah, jadi untuk mempermudah pembayaran virtual itu. Dalam masa seperti ini mbok ya suku bunga kartu kredit diturunkan," katanya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaRencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya